Dunia bersenandung mesra dengan gejolak amarah
Yang merasa manusia tampil  memaksa supaya menyerah
Memerkosa, membunuh, memfitnah menjadi sebuah risalah
Para hati sudah bermahkota dengan deru perang nan penuh sesah
Erangan laksana madah membentang sangat  parah
Dalam sanubari para kaum susah tertambat luka amat parah
Berkabung dalam waktu sepanjang aliran darah
Para lemah ada dalam  pelukan para pemuja amarah
Rontaan bayi,wanita hamil memelas, manula lemah
Tak menyentuh para pemaksa untuk menyerah
Sebab mereka hanya mau bermahkotakan pongah
Mereka  cipta salah jadi berkah dan marah seolah perintah Â
Seruan nada indah, rintihan hamba lemah sedikitpun tak menggugah
Sebab singasana hati sudah berhiaskan sumpah serapah
Lontaran kilat api adalah musik terindah nan menggugah
Hamburan panah besi dan serpih laksana sajak-sajak  indah
Adakah dunia bersedih dengan madah nada susah  ?
Tak taulah sebab dunia ternyata suka dengan remah-remah
Yang lemah, yang susah, yang menang, yang menyerah
Semua akan terhampar ditanah dalam alunan musik nada pasrah
Rabo, 23 November 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!