Kala pagi sang Surya memandang ke bawah
Engkau berhamburan keluar dengan rasa terserah
Elokan sungaiku yang dulu mempesona indah
Namun kini penuh hamburan sampah
Tanahku selalu tengadah menawarkan berkah
Engkau perlakukan dengan belaian amarah parah
Tetumbuhan hijauku mengeliat tak berdaya lemah
Sebab tanahku kau hiasi dengan remah remah sampah
Hai engkau yang  memboroskan nafsumu
Kenapa engkau melangkah diatasku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!