Mohon tunggu...
Joko Hendarto
Joko Hendarto Mohon Tunggu... Dokter -

Orang Indonesia yang belajar lagi ke negeri orang...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cerdas dengan Informasi Kesehatan di Internet

14 Juli 2015   07:04 Diperbarui: 14 Juli 2015   07:09 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pertama, informasi tersebut harus bisa dipastikan apakah valid atau tidak. Hal ini bisa dinilai dari ada tidaknya bukti ilmiah yang mendukung informasi kesehatan yang disampaikan, tidak semata opini penulisnya. Bahasa kedokterannya, informasi itu harus punya Evidence Based Medicine (EBM) dan rujukannya pada publikasi suatu hasil penelitian dalam jurnal yang kredibel. Atau setidaknya informasi tersebut disampaikan oleh pakar yang memang ahli di bidang itu. Dan tentu saja saat seorang pakar yang baik memberikan pendapat tentang suatu masalah kesehatan, maka pastilah dia punya dasar ilmiah. Sedapat mungkin  referensi yang dirujuk oleh informasi kesehatan itu juga dituliskan agar pembaca bisa menelusuri dan melakukan verifikasi.

Penilaian kritis terhadap suatu referensi sangat penting dilakukan karena tidak semua  hasil penelitian bisa dipercaya. Bagi orang awam tentu saja hal ini mungkin agak sulit karena membaca hasil penelitian kadang tidak semudah membaca buku biasa. Menilai apakah suatu jurnal cukup layak dijadikan referensi atau tidak, membutuhkan penguasan pengetahuan metodologi penelitian yang cukup. Pertanyaan tentang apakah desain penelitian yang dilakukannya sudah tepat? Jumlah sampel yang digunakan cukup? Faktor-faktor perancu dan bias dalam penelitian itu bisa dikontrol? Apakah analisis statistik yang digunakan sudah benar? Kesimpulan yang diambil sudah sesuai? Nah setidaknya pertanyaan serupa ini penting dijawab terlebih dahulu untuk melakukan penilaian atas suatu referensi.

Selain itu, referensi dalam jurnal, biasanya bahasanya sangat teknis medis,  data-data hasil penelitian yang disajikan pun membutuhkan kemampuan statistik untuk memahaminya. Kita harus memastikan bahwa reviewer artikel-artikel tersebut benar-benar punya kemampuan keilmuan yang cukup untuk melakukan penilaian diatas sebelum kita langsung merujuk pada orang tersebut. Namun jika memang punya kemampuan alangkah baiknya kalau bisa membuat penilaian juga dan tidak serta merta menelan isi sebuah situs mentah-mentah.

Kenapa membaca sumber primer penting? Ya, harus diingat bahwa jika sumber yang kita baca adalah dari review orang terhadap sekumpulan artikel ilmiah lalu dibuat artikel, maka boleh jadi ada bias atau kekeliruan tafsir yang terjadi didalamnya. Dan ini kerap terjadi pada beberapa media umum yang tidak hati-hati menyajikan informasi kesehatan. Tentu saja mereka bisa mendapatkan informasi yang sangat bagus dari berbagai sumber, tapi karena terkadang jurnalisnya tidak mempunyai latar belakang ilmu kedokteran atau ilmu kesehatan lainnya, sehingga sering sekali ada misinterpretasi terhadap informasi tersebut.

Kedua, jika boleh informasi yang dibaca tersebut adalah informasi yang terbaru. Ilmu kedokteran berkembang sangat cepat. Selalu ada hal-hal baru yang ditemukan setiap harinya. Jika kita menemukan informasi kesehatan yang berasal dari publikasi beberapa tahun silam, alangkah lebih baiknya jika kemudian mencari informasi terkini. Kebaruan informasi kesehatan ini menjadi sangat penting dan dapat digunakan untuk menilai apakah sebuah situs cukup baik atau tidak. Situs kesehatan yang baik adalah situs yang secara berkala meng-update informasi yang ditayangkan sehingga pembaca selalu mendapat informasi paling baru.

Terakhir, tampilan situs kesehatan tersebut juga penting, jika dalam suatu situs, informasi kesehatannya ditampilkan dengan bahasa yang kurang baik, banyak kesalahan penulisan terhadap istilah medis yang digunakan dan amburadul disana-sini, ini juga bisa jadi tanda bahwa situs tersebut kurang layak dipercaya karena dibuat secara asal-asalan. Walapun bahasanya diusahakan bisa dipahamai oleh publik, namun sedapat mungkin akurasi penulisan harus terjaga.

Hati-hati !

Nah, ada beberapa tanda dimana kita harus menjadi sangat berhati-hati saat membaca informasi dari suatu situs kesehatan. Pertama, jika informasi yang ditayangkan tidak jelas sumbernya atau tidak jelas penulisnya siapa. Dalam keadaan ini tentu saja sangat susah untuk melakukan verifikasi apakah informasi yang  dituliskan di dalamnya benar atau tidak. Bisa jadi cuma semacam “hoax” yang diberi embel-embel kata ilmiah.

Kedua, jika terdapat “conflict of interest” seperti yang sudah dijelaskan di awal. Jika ada suatu situs kesehatan yang juga menjual produk maka cenderung akan muncul bias dalam informasi yang ditayangkan. Situs seperti itu cenderung akan mempengaruhi pembaca untuk sepakat atau membeli produk yang dijual atau produk yang berasal dari sponsor situs tersebut. Ingat kalau bisa, ambil informasi dari situs yang lebih netral.

Ketiga, tanggal dimana informasi itu dipublikasikan. Jika ada situs yang suka menggunakan informasi dari referensi-referensi yang sudah lama sekali padahal ada informasi yang lebih baru maka situs seperti itu kurang baik dijadikan sumber referensi. 

Keempat, selalu skeptis dengan judul yang bombastis seperti “pengobatan ajaib”, “formula ampuh” atau “hasil yang sangat luar biasa”. Kebanyakan situs kesehatan yang kurang baik serupa ini, apalagi tidak disertai bukti ilmiah dan lebih mengandalkan testimoni yang subjektif, sebaiknya dihindari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun