Memiliki impian itu sungguh luar biasa, sampai-sampai gurubesar saya mengatakan “Jika kamu tidak punya impian, lalu untuk apa kamu bangun besok pagi?”
Dulu saya berfikir bahwa antara aku dan mimpiku adalah 2 hal yang terpisah.
Sewaktu kecil, pertama kali mengenal seorang Guru yang santun, mengajar murid-murid termasuk saya dengan menyenangkan, ilmu dan wawasannya mendalam, sekejap mata saya berbinar, sepertinya senang sekali jika kelak aku bisa menjadi sepertinya. Itulah impian masa kecilku.
Dalam perjalanan selama masa sekolah, impian-impian itu berubah dan berpindah mengikuti keinginan dan suasana hati. Ada yang telah berhasil dicapai, seperti impian jadi juara umum di sekolah, menjadi ketua OSIS, menjejakkan kaki di puncak gunung lawu, liburan bersama temen-temen SMA ke Bromo, sampai mengunjungi Tana Toraja yang unik, dan masih banyak lagi milestone yang telah diraih. Ada juga yang tertunda karena tidak sesuai target, bahkan yang fatal akhirnya setelah lulus sarjana lupa dan tidak lagi menginginkan menjadi seorang Guru, namun ingin berkarir menjadi seorang profesional.
Di perusahaan setiap hari berinteraksi dengan banyak orang dengan berbagai karakter, yang menarik dari perjalanan karir tersebut adalah keinginan untuk belajar bagaimana orang-orang penting di perusahaan bersikap, berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Saya pun mempunyai impian baru menjadi pimpinan (manager) di perusahaan, pembicara sukses atau pejabat negara, dan terus memimpikan keberhasilan-keberhasilan lain.
Saya yakin, impian yang baik selalu mendorong kita untuk bergerak maju dan terus tumbuh.
Impian bagi sebagian orang adalah penyemangat agar kita punya tujuan dan segera bertindak dan mengejarnya untuk dapat kita raih. Impian dapat berwujud fisik materi, seperti ingin memiliki mobil sendiri, beli rumah, travelling ke luar negeri dan sebagainya. Juga bisa berwujud peningkatan kemampuan, seperti mampu memimpin sebuah organisasi atau perusahaan, ahli di sebuah bidang riset ilmu pengetahuan atau punya bakat dan keahlian professional sebagai seorang atlet, musisi & seniman, penulis dan lain-lain.
Dan yang terpenting adalah kapan harus dapat kita raih, misalnya tahun depan, pada usia 30 tahun dan sebagainya, ini menunjukkan betapa kuatnya impian menggerakkan semua kemampuan kita.
Kini saya sedang menjalani studi Ph.D di luar negeri, ini dulu adalah impianku sewaktu menjadi mahasiswa beberapa tahun yang lalu, ingin memperoleh beasiswa untuk studi di luar negeri sampai menjadi ahli dibidangku.
Dalam perjalanan hidup, saya menemukan impian terakhir yang ingin saya share ke akademia jogja.
Impian itu sederhana, saya ingin menekuni apapun bidang yang saya geluti, hingga kelak akan menjadi impian bagi orang lain.
Saya ingin menjalani setiap peran dan profesi saya, dan apapun yang saya kerjakan saat ini dengan sebaik-baiknya, agar orang lain benar-benar berbahagia dengan merasakan manfaat yang besar dari kehadiran saya.
Saya selalu membiasakan menyapa dengan santun siapapun orang yang saya temui,
selalu hadir lebih awal di setiap rapat dan pertemuan,
berusaha terlibat di setiap diskusi,
mengucapkan terima kasih atas sekecil apapun peran orang lain,
menunda apapun aktivitas saya untuk mendengarkan sahabat saya berbicara, dsb.