Sebagai peserta didik pastinya mengalami tumbuh kembang yang itu sudah bersifat pasti menjadi salah satu tahapan penting dalam kehidupan manusia. Hal tersebut tak lepas dari pola asuh orang tua yang mana memiliki peranan sentral dalam proses tumbuh kembang anak.Â
Sebagaimana kita ketahui bahwasannya pendidikan seorang anak pertama kali berasal dari lingkungan keluarga. Kenapa demikian? karena keluarga menjadi lembaga pedidikan informal bagi anak, orang tua memiliki tanggung jawab yang besar pada anak dalam merawat, melindung, serta mendidik.
Pemberian perhatian dan dukungan Oleh orang tua yang tepat sangat penting selama ini dengan memahami dan menentikan pola asuh yang paling tapat yang terdiri dari 4 macam pola asuh yang di dasarkan pada 2 dimensi yaitu :
Pola asuh otoritatif merupakan pola asuh dimana orang tua mendukung, memberikan respon terhadap kebutuhan anak dan memberikan kehangatan dalam interaksi yang dilakukan. Orang tua juga memberikan batasan dan aturan yang jelas dengan alasan yang logis ter- hadap perbuatan anak. Selain itu pada pola asuh ini orang tua mendorong diskusi dan komu- nikasi yang terbuka dengan anak. Pola asuh otoritatif akan berdampak pada anak yang mem- iliki harga diri tinggi, kemandirian dan kemampuan sosial yang baik.
2. Pola Asuh authoritative
Pola asuh otoriter merupakan pola asuh dimana orang tua memiliki kontrol yang ketat terhadap anaknya, mereka juga kurang merespon terhadap perasaan dan keinginan anak. Orang tua memegang kendali secara penuh terhadap pengambilan keputusan dan menetap kan aturan yang ketat terhadap anak. Dalam pola asuh ini disiplin sering digunakan. Pola asuh yang otoriter akan membuat anak kurang kreatif, memiliki harga diri yang rendah serta kurang mampu mengatasi tekanan.
3. Pola Asuh Permisif
Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Tumbuh Kembang Kognitif dan Emosional Anak pada pola asuh ini orang tua sangat merespon terhadap kebutuhan anak dan cenderung kurang ketat dalam memberlakukan peraturan. Orang tua pada pola asuh ini sering memenuhi keinginan anak dengan dalih menghindari konfrontasi yang dilakukan anak.Â
Batasan yang jelas juga kurang diberlakukan. Pola asuh permisif akan membuat anak memiliki kedisiplinan yang kurang dan memiliki kecenderungan rendahnya kemandirian. Pola asuh ini akan membuat anak mengalami kesulitan jika mereka dihadapkan dengan kondisi yang membuat frustasi dan mengikuti peraturan yang berlaku.
4. Pola Asuh Abai atau Tidak terlibat