Mohon tunggu...
Joko Dholog Prakosa
Joko Dholog Prakosa Mohon Tunggu... -

Seorang abdi dalem, penjaga Nusantara dari Angkara Murka.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ternyata Pendukung Jokowi, Satu Orang bisa Memiliki 100 Akun

8 November 2013   21:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:25 2028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak disangka dan tidak dikira, ternyata dukungan buat Jokowi sebagian besar adalah palsu. Ternyata hiruk-pikuk dunia maya dan sosial media adalah rekayasa dari segelintir orang yang secara khusus dipekerjakan untuk "mendewa-dewakan" Sang Jokowi. Satu orang bisa mengkloning dirinya menjadi 100 akun palsu. Pantas saja begitu ada yang mengkritisi kinerja Jokowi, meskipun kritikan itu konstruktif, kontan bombardir, hujatan dan cacian kepada yang mengritik datang bertubi-tubi. Berikut ulasan Praktisi Teknologi Informasi, Chafiz Anwar yang menyebut seorang pendukung Jokowi bisa memiliki 100 akun abal-abal, seperti link berikut: Praktisi Teknologi Informasi, Chafiz Anwar, ketika dihubungi wartawan, Jumat (1/11/2013) mengatakan ciri-ciri akun palsu yang digunakan, segi jumlah komentar melalui media sosial yang serentak menyerang ataupun membela Jokowi. Padahal, hal itu tidak mungkin dilakukan pemilik akun asli secara bersamaan. “Tidak mungkin komentar ribuan sekaligus dilakukan oleh pemilik akun asli,” katanya. Ciri lainnya yang juga mudah dianalisa, menurut Chafiz, adalah dengan membandingkan jumlah pembaca dan jumlah komentarnya. Untuk masalah Jokowi misalnya jika ada yang mengkritiknya di sebuah media online dan kemudian langsung ada serangan dari ribuan orang seperti itu pernah  dialami terakhir oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Assegaf dan itu bisa ditegaskan kepalsuannya. “Coba saja bayangkan berita yang mengkritik di sebuah media online itu. Baru beberapa saat tayang langsung yang komentar ribuan, itu sangat tidak mungkin. Kalau bukan sebuah tim yang mengerjakannya yang bisa saja terdiri dari puluhan orang,” tambahnya. Yang paling mungkin kata dia lagi,  yang baca satu orang tapi orang ini memegang ratusan akun. Hal ini bisa dilihat jelas dari komentar-komentar pendukung Jokowi. Ciri lainnya yang juga bisa diliat adalah ketidakjelasan identitas para pemain akun ini. Biasanya mereka kata Chafiz, menggunakan nama-nama palsu dan foto-foto palsu atau menggunakan gambar kartun. “Yah satu orang kan gak mungkin punya 10 akun dengan nama sama dan foto yang sama.Sementara dari mereka satu orang minimal bisa memiliki 100 akun,” kata Chafiz. Mereka jelasnya lagi menggunakan mesin pendeteksi dengan keyword-keyword tertentu. “Misalnya kalimat Jokowi belum pantas jadi presiden.Mesin mereka ini berjalan seperti halnya mesin pencari google,begitu mesin mendeteksi ada kalimat atau kata tertentu yang dimasukkan,mereka akan bergerak cepat dan membalas kalimat-kalimat tersebut,” tegasnya. Terakhir dirinya mengingatkan masyarakat untuk tidak terpancing dengan settingan provokasi maupun ajakan yang mereka mainkan,karena itulah tujuan mereka. Masyarakat jangan sampai terperdaya oleh provokasi mesin yang mereka mainkan. “Pilih saja dengan cerdas dengan menelusuri rekam jejak para kandidat calon presiden. Jangan percaya dengan permainan seperti ini,”tandasnya. --- Sumber: http://www.arrahmah.com/news/2013/11/07/praktisi-ti-pendukung-jokowi-sosmed-palsu-orang-memiliki-100-akun.html ~Joko Dholog~

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun