Mohon tunggu...
Joko Buwono
Joko Buwono Mohon Tunggu... -

Sedang mencoba menjadi pemerhati masalah-masalah sosial kemasyarakatan, terutama yang terkait dengan hak-hak konsumen ... hopefully it is working.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Politisi Penebar Kebencian

20 November 2014   07:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:20 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14164140532089366319

[caption id="attachment_336628" align="alignnone" width="89" caption="Politician"][/caption]

Politisi penebar kebencian sedang berseliweran dan bisa ditemui dimana-mana. Di tingkat DPR hingga DPRD. Kalimat-kalimat yang dikeluarkan dari sela-sela dua belah bibirnya, tidak ada yang positif, menyejukkan, apalagi bermanfaat dan adil/fair.

Sebut saja politisi F1, dari sebuah partai yang tersangkut dengan kasus sapi. Juga F2, dari partai yang ketua partainya 'kabur' dari laga pertandingan pemilu sesaat sebelum hasil pemilu diumumkan, dengan alasan yang dicari-cari.

Terlebih selepas BBM dinaikkan di era pemerintahan Joko Widodo. Sepertinya mereka berlomba-lomba mempengaruhi opini publik melaui pernyataan-pernyataannya di media massa yang tidak fair dan cenderung provokatif.

Sebut saja contoh F1, walau sudah jelas ada penjelasan dan sosialisasi dari Presiden Jokowi tentang mengapa subsidi BBM perlu dialihkan ke hal-hal yang produktif di tingkat Nasional hingga Internasional. Seperti yang disampaikan Jokowi dihadapan para CEO di APEC CEO  Summit yang pelaksanaannya baru-baru saja diadakan di Tiongkok (10/11/2014). Dimana dalam setiap sosialisainya terkait pengalihan subsidi BBM telah disampaikan secara gamblang. Bahkan pidato di depan para CEO tersebut, yang memuat pula info tentang pengalihan subsidi BBM ini di-upload di youtube. F1 seperti ketinggalan info berharga ini dan sibuk berkoar-koar memprovokasi.

lain halnya dengan F2. Ia bahkan hingga menyamakan cara berpikir Presiden Jokowi seperti anak SD karena hanya bisa menaikkan BBM tanpa alasan yang jelas.

Rupa-rupanya kedua politikus tersebut memang berupaya (selalu) bersikap kontra negatif terhadap Presiden Jokowi dan team worknya.

Tapi rupanya tidak banyak yang terhasut, walau sebagian kecil tetap ada. Sebagai contoh beberapa komentar yang saya akan kutip di bawah ini yang merupakan respon dari pernyataan-pernyataan politisi F1 yang tidak fair dan cenderung berburuk sangka yang dimuat di salah satu harian ibu kota.

Beberapa komentar tersebut adalah sebagai berikut:

"Jamin jokowi jawab jujur, kl fahri n the gank d tanya jawab jujur ga y? Nuntut orang jujur, diri sendiri ud jujur lom?"

(terkait partainya): "bos gwa sangat JUJUR koq ..... secara terbuka doyan ABG Pushtun, janda montok, artis dangdut bahenol. Jujur toh ???"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun