Mohon tunggu...
Joko Ade Nursiyono
Joko Ade Nursiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 34 Buku

Tetap Kosongkan Isi Gelas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tok Dur dan Nafas Berdimensi

30 Juni 2014   09:50 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:12 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jarum-jarum itu masih menusuk di tangan kananku. Mataku tampak sayup dan tak kuasa kupejamkan berlama-lama. Kutengok sekilas buah-buah yang masih segar terdapat di pojok ruangan serba putih itu. Instrumen ECG denyut jantungku terekam naik dan turun dalam grafik-grafik berjalan meskipun sedetik monoton membuatku tak mampu bernafas sama sekali. Aku hanya mampu memandang diriku yang lemah terkapar dalam ruang berlapiskan permadani yang putih warnanya, bersih dan tertata rapi. Sedetik ku melihat istriku yang menangisi keadaanku tiada henti. Air matanya berlinang bak mutiara yang mengandung keikhlasan jika Tuhan mengizinkanku pergi dari dunia fana ini. Lalu, aku bangun dan langsung memeluknya dalam kehangatan cintaku padanya.

"Pak, ayo kita pulang ke rumah, Pak. Sudah lama kita tak makan bersama, sudah lama, Pak."

"Ya, istriku, mari kita pulang."

Para manusia berpakaian serba putih pun tersenyum kepadaku dan berkata, " silakan Bapak pulang, semoga sehat selalu"

"Terima kasih, Bapak-Bapak, terima kasih," jawabku dengan pelan namun pasti.

"Ayo, Bu. Kita pulang, bagaimana kondisi anak-anak?"

"Mereka baik-baik saja, Pak. Mereka ingin bertemu Bapak, mereka ingin segera bermain denganmu"

Lalu aku menyegerakan pulang dengan kursi roda dan baju berwarna cokelat bergaris hitam, sementara celanaku berwarna kebiruan bertabur garis hitam coraknya. Sampailah aku ke depan pintu mobil sewaan instriku. Mobil pribadi berwarna silver milik tetanggaku dengan pelat nomor yang khas dan baru saja dicat rupanya. Aku pun masuk ke dalamnya pelan-pelan dan mobil pun bergerak menuju rumahku, menuju senyum ceria anak-anakku.

"Tok,..sini, sini..."

"apa, Dur ? ada apa?"

"Bapak pulang tuh."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun