Mohon tunggu...
Joko Ade Nursiyono
Joko Ade Nursiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 34 Buku

Tetap Kosongkan Isi Gelas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tiket Transportasi Umum di Negara-negara Ini Bikin Tercengang

18 Mei 2017   06:51 Diperbarui: 18 Mei 2017   07:29 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi Umum, sumber: blog.apaja.id

Transportasi umum merupakan instrumen penting di setiap negara, termasuk di Indonesia. Tanpa transportasi umum, semua keperluan sehari-hari tak akan bisa terjangkau dan terselesaikan dengan cepat dan efisien waktu. Apalagi dengan kemajuan teknologi masa kini, manusia inginnya serba cepat, serba murah dan mudah. Transportasi umum semakin menjadi bagian vital, yang memiliki dampak besar memutar roda perekonomian.

Telah kita ketahui dan rasakan, bahwa di Indonesia, beberapa kali bahkan berkali-kali tarif transportasi umum naik. Kenaikan tarif itu begitu terasa utamanya di saat-saat menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Akibat naiknya tarif transportasi umum yang naik, beberapa jenis barang dagangan juga ikut naik sebagai akibat membengkaknya margin perdagangan.

Kenaikan tarif transportasi umum sedikit saja boleh jadi membuat kita kaget bahkan stress. Sebab, kebutuhan akan terus bertambah dan ada keterkaitan antara kenaikan tarif transportasi sehingga membentuk keseimbangan supply dan demand bidang transportasi secara umum.

Tapi, seberapa pun naiknya tarif transportasi umum di Indonesia. Ternyata masih dipandang lebih murah dibandingkan beberapa negara di dunia. Beberapa negara yang tergolong maju ini mematok tarif transportasi umumnya relatif mahal. Di Jepang, tarif transportasi umumnya sebesar US$ 110,7, di New York AS sebesar US$ 117,7, berikutnya di Selandia Baru sebesar US$ 122,9, Irlandia sebesar US$ 131,6. Yang paling mahal yaitu di London, di sana kita harus merogoh uang sebesar US$ 174 untuk bisa naik transportasi umum. Sebegitu mahalnya harga sebuah perjalanan dengan moda transportasi umum di negara tersebut setidaknya mendorong kita masih bersyukur. Sebab, fleksibilitas tarif transportasi umum masih dalam kategori normal dengan perubahan yang kecil. Pun, dengan transportasi umum, Indonesia sebenarnya sudah mampu menyediakan peluang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang ditimbulkan dari asap kendaraan bermotor. Ya...meskipun realitanya, peminat transportasi umum masih kalah bila dibandingkan peminat transportasi pribadi.

Dengan meninjau tarif transportasi beberapa negara tersebut, sebetulnya Indonesia masih punya harapan untuk mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi lapangan usaha transportasi, tentu dengan kontrol yang ketat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun