Mohon tunggu...
Joko Ade Nursiyono
Joko Ade Nursiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 34 Buku

Tetap Kosongkan Isi Gelas

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Menulis Novel dengan Metode WJS

22 Maret 2016   14:32 Diperbarui: 22 Maret 2016   14:55 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dunia literasi seperti sekarang ini, teknologi mengambil peranan penting sebagai media pendukung para penulis untuk menghasilkan produk kekayaan intelektualnya, khususnya buku. Dengan adanya beragam media, penulis juga dapat memperkaya sumber informasinya untuk meningkatkan skillnya dalam menulis. Dibandingkan dengan karya cipta yang lain, tentunya produk semacam buku mempunyai hambatan sekaligus tantanggan tersendiri. Utamanya dari segi penulisnya.

Kreativitas penulis selama ini masih terjerembab oleh minimnya fasilitas dan gagasan pembaharu, baik dari elemen tulisannya sendiri, maupun media pendukungnya. Kebanyakan penulis hanya menulis secara bersama dengan beberapa penulis lainnya, kemudian masing-masing orang menciptakan tulisan dengan tema yang disepakati, lalu dikodifikasikan sedemikian rupa menjadi sebuah karya dalam bentuk buku atau ebook. 

Sebagian lagi, penulis masih menganut paradigma lama, yaitu menulis buku solo atau karya pribadi melalui suatu penerbit dengan cara "membeli" jasa penerbit untuk mendesign hingga sampai pada pembentukan karya penulis menjadi suatu buku.

Hingga kini, dunia literasi sepertinya terus mengalami transformasi, terlebih dengan adanya kemajuan teknologi hingga tercipta buku yang dapat menceritakan sendiri isi buku tersebut. Tidak hanya itu, rupa dan warna genre yang tercipta juga semakin heterogen dengan metode kepenulisan buku yang unik dan mengalami modernisasi oleh penulis sendiri atau oleh penerbit.

Bila kita amati, teknologi yang digunakan pun juga brilian, ada yang membukukan hasil twiiter orang terkenal, ada yang membukukan tulisan di blog pribadi, ada juga yang membukukan tulisannya di status facebook, hehe...Tapi, kali ini saya akan mengajak Anda semua mengenal ide terbaru saya di dalam menulis, terutama menulis sebuah Novel.

Seringkali, penulis terutama yang masih pemula mengeluhkan bagaimana mereka mampu menjaga konstanitasnya di dalam menulis. Banyak yang mengeluh kehabisan kata-kata, ide atau gagasan untuk meneruskan tulisannya, biasanya mereka alami pada saat meulis di bagian tengah-tengah atau bahkan ada yang masih awalan saja sudah menyerah karena kekurangan kata-kata. Hambatan semacam inilah yang menjadi urgensi bagi penulis pemula untuk menjalin kerjasama atau joint menulis dengan orang lain. Dengan menulis bersama dengan orang lain, setidaknya otak kita akan mudah merespon, sebab terkadang ide itu keluar kalau ada rangsangan atau impuls dari orang lain.

Tahap selanjutnya adalah media yang digunakan untuk menulis bersama. Tentunya, di dalam hal menulis bersama, Anda harus benar-benar mengajak seorang penulis yang komitmen di dalam menulis sehingga memang akhirnya dapat menghasilkan suatu karya berupa buku. Nah, menyangkut metode ini, saya menciptakan sebuah ide sederhana saja di dalam menulis bersama dengan orang lain, yaitu apa yang saya namakan dengan metode WJS atau Whatsapp Joint System.

Dalam menulis dengan metode WJS ini, Kita cukup mempunyai menginstal aplikasi Whatsapp pada android kita, kemudian bekerjasama dengan penulis yang notabene juga mempunyai aplikasi WA. Metode ini tidak lain merupakan metode menulis seperti berkirim pesan WA seperti biasa, hanya saja antara penulis satu dan penulis lainnya melakukan metode alur pikir dan alur ide di dalam meneruskan tulisannya. Sebagai contohnya, beberapa waktu yang lalu, saya menulis sebuah novel dengan orang lain dengan metode WJS.

Aturan dalam WJS

Aturan di dalam penggunaan metode WJS di dalam menulis cukup mudah. Anda cukup menentukan judul dan semua elemen tulisan dengan orang yang Anda ajak kerjasama menulis. Setelah semuanya disepakati, Anda dapat mengawali tulisan dengan cara mengirim pesan WA dengan partner Anda dengan membubuhkan angka pada awal paragrafa tulisan Anda agar tampak rapi. Kemudian, partner Anda meneruskan dengan angka selanjutnya sedemikian rupa sehingga keduanya saling meneruskan alur cerita termasuk emosi dan suasana tulisannya. Sebagai contoh ilustrasinya adalah sebagai berikut:

[caption caption="Dok. Pribadi"][/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun