Mohon tunggu...
Joko Ade Nursiyono
Joko Ade Nursiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 34 Buku

Tetap Kosongkan Isi Gelas

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Bakso Celeng, Babi, dan Tikus Mengalihkan Duniaku

11 Juni 2014   14:46 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:15 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Seiring dengan kebutuhan hidup yang semakin banyak dan beragam, masyarakat dihadapkan dengan permasalahan ekonomi yang kian kompleks. Mulai dari kebutuhan dasar hingga kebutuhan terhadap barang-barang mewah. Apalagi menjelang event-event tertentu, misalnya menjelang bulan Ramadhan dan hari-hari raya tertentu.

Mirisnya, kebutuhan tersebut jika tidak mampu dipenuhi dengan ketersediaan barang maka menyebabkan terjadinya kelangkaan sehingga berdampak pada harga barang yang terlampau tinggi sementara daya beli masyarakat tidak memiliki potensial untuk menjangkau harga tersebut. Kebutuhan yang semakin meningkat menunjukkan tingkat permintaan masyarakat terhadap suatu barang mengalami peningkatan, terutama yang sedang maraknya adalah kebutuhan untuk dikonsumsi. Tetapi, kondisi tersebut justru dijadikan sebagai lahan meraih keuntungan bagi para produsen, terutama produsen makanan jadi (siap saji), misalnya bakso.

Dengan dalih biaya produksi dan permodalan yang kian tak tercukupi, membuat para produsen, terutama produsen bakso menggunakan bahan baku yang lebih murah daripada biasanya ia lakukan saat kondisi perekonomian stabil. Namun anehnya, bahan baku pembuatan bakso tersebut justru berasal dari daging yang tidak layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat pada umumnya di Indonesia. Banyak produsen bakso yang menggunakan daging tikus hingga yang sekarang lagi gempar menggunakan daging celeng untuk dijadikan sebagai bakso untuk dijual ke masyarakat.

Minggu kemarin, tepatnya di daerah Jakarta Timur, beberapa tukang/penjual bakso disergap oleh polisi lantaran daging bakso yang mereka jual diduga mengandung daging babi dan tikus. Di lain tempat, polisi berhasil menangkap kawanan orang dalam sebuah bis yang didalamnya terdapat sekitar 1,5 ton daging celeng Sumatera untuk didistribusikan ke para pedagang bakso.

Manusia sudah mulai gila, gila karena keterpaksaan, hingga yang biasa mereka jadikan santapan, malah berubah menjadi bangkai yang mereka hidangkan. Semata hanya untuk keuntungan yang besar mereka halalkan segala cara karena keteledoran pengawasan harga di pasaran yang kurang sigap dan siaga.

Mohon berhati-hati jika Anda mengonsumsi bakso, karena boleh jadi bakso daging yang Anda santap mengandung daging celeng dicampur dengan daging babi serta daging tikus di kolong-kolong got.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun