Mohon tunggu...
Joko Ade Nursiyono
Joko Ade Nursiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 34 Buku

Tetap Kosongkan Isi Gelas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen ǀ Menjemput Pelita dalam Gulita

7 Oktober 2016   06:29 Diperbarui: 8 Oktober 2016   00:50 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelita dalam Gulita, sumber: dok.pri

“Datang lagi, datang lagi. Mas ini mau kami layani apa gimana sih?” ucap teman Vaivy setiap kali aku datang.

“Sudah saatnya pulang ke rumah Mbak,” kataku.

“Cuih!” salah satu wanita meludah,“Halah Mas, kalau mau ceramah ya di masjid. Di sini tempat bersenang-senang. Orang pesantren kok berani benar ke tempat ini, kau punya uang? Baju kumal begitu, hahaha…” cacinya menusuk hati.

“Ada pesan dari guru saya Mbak,” jelasku.

“Halah, pesan apa?!” Mengibas-ngibas tangan, “Mau pesan wanita seperti apa?! Biar kita kirim ke pesantren. Heh! Kerempeng! Punya uang tidak. Hahaha…” cemoohnya.

“Pesan apa?” Vaivy keluar memecah ketegangan. Cuma handuk yang menudungi tubuhnya.

“Apa mau yang seperti Vaivy?!” hina teman Vaivy sambil cekikian.

“Sudah saatnnya berubah,” kataku sambil berbalik arah.

Ejekan sepanjang jalan meruah. Aku kasihan melihat mereka. Tak ingin meranggul mereka begitu lama dalam gulita. Pun memblengok mereka bernasib sama seperti ibu.

“Duh Gusti, kuatkan imanku,”

Tujuh senja telah ku saksikan. Perjuanganku membuahkan hasil. Ia memutuskan berhenti. Bukan tanpa alasan. Dua sahabat dekatnya terbunuh saat melayani tamu. Kini ia berganti mencariku. Menebalkan kembali tulisan agama. Kusambut niat itu dan menggores ingatannya. Tak henti menyemangati. Meski beberapa kali putus asa merayunya kembali ke lembah hitam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun