Mohon tunggu...
Joko Ade Nursiyono
Joko Ade Nursiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 34 Buku

Tetap Kosongkan Isi Gelas

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Gunung Ini Meletus Setiap Waktu

8 Oktober 2015   11:55 Diperbarui: 8 Oktober 2015   12:22 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gunung Dukono dilihat dari udara, sumber foto : Ahsun Inayati

Halmahera Utara, sebuah daerah yang sangat eksotis akan relief alam serta kekayaan budayanya. Sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Maluku Utara ini menawarkan berbagai bentuk obyek wisata yang sangat menarik dan dengan beragam bentuknya. Salah satu obyek wisata yang ada di Halmahera Utara adalah Gunung Dukono.

Gunung Dukono merupakan salah satu gunung api di Indonesia dan dikenal sebagai salah satu gunung teraktif. Gunung ini tepatnya terletak di Desa Mamuya, Kecamatan Galela, Tobelo, Halmahera Utara. Secara geografis, gunung ini terletak pada koordinat 1,68 derajat Lintang Utara (LU) hingga 127,88 derajat Bujur Timur. Dengan ketinggian mencapai 1.335 mdpl atau sekitar 4.380 kaki ini juga dapat disebut sebagai gunung dengan tipe Stromboli sebab diameter areah kawahnya yang lebar dengan sifat lavanya yang cair dan sering terjadi letusan-letusan kecil setiap waktunya. Tidak hanya itu, aktivitas Gunung Dukono juga sering menimbulkan gempa tektonik dalam skala kecil hingga sedang dan disertasi dengan abu vulkanik yang bercampur dengan abu dan padatan-padatan bongkahan lava.

Dalam sejarah, Gunung Dukono paling mengalami aktivitas eksplosif terganas pada tahun 1550. Setelah itu, gunung ini selalu memuntahkan abu vulkanik sedang dalam intensitas yang tinggi hingga saat ini. Tercatat sekitar 21 lebih Gunung Dukono meletus sehingga pemerintah daerah Halmahera Utara mendesain tempat khusus bagi pengunjung Gunung Dukono ke tempat pada radius aman.

Gunung Dukono membuat Halmahera Utara seperti Jepang, terjadi gempa dengan intensitas yang tinggi. Tidak hanya itu, sekali letusan Gunung Dukono mengakibatkan terganggunya aktivitas perekonomian masyarakat, jalan berdebu tebal dan berkurangnya jarak pandang yang membahayakan para pengemudi kendaraan bermotor.

Sekitar bulan Mei hingga Juni 2015, aktivitas letusan Gunung Dukono tercatat semakin meningkat, meskipun tidak seperti gunung Stromboli lainnya di Indonesia, seperti Gunung Raung yang memiliki daya eksplosif yang tinggi. Meskipun demikian, keindahan Gunung Dukono pada bulan Oktober 2015 ini menunjukkan kondisi yang relatif tenang, meskipun setiap waktunya terlihat "batuk" alias mengeluarkan aktivitas magma dan abu vulkaniknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun