Mohon tunggu...
Joko Ade Nursiyono
Joko Ade Nursiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 34 Buku

Tetap Kosongkan Isi Gelas

Selanjutnya

Tutup

Money

Indonesia Laksanakan Sensus Ekonomi Tahun Depan

7 Juli 2015   12:02 Diperbarui: 7 Juli 2015   12:02 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo Sensus Ekonomi 2016 (BPS)

Pelaksanaan Sensus Ekonomi (SE) yang dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali semakin dekat. Tepatnya tahun depan (2016), Indonesia akan melaksanakan kegiatan statistik berskala besar dengan promotor utama Badan Pusat Statistik (BPS). SE 2016 merupakan kegiatan pendataan secara sensus dengan unit observasinya adalah seluruh industri atau pelaku usaha yang beroperasi di Indonesia. Sebagai pondasi untuk mengukur kegiatan usaha di Indonesia, SE 2016 memiliki 'kekuatan' sebagai instrumen keberhasilan perekonomian nasional selama sepuluh tahun dari 2006.

Sejauh ini, BPS tengah menyiapkan program integrasi data mengenai unit-unit yang menjadi target SE 2016 nanti. Pemutahkiran direktori atau identitas seluruh unit usaha di seluruh Indonesia telah diupdate mulai akhir tahun 2014 hingga saat ini telah mencapai 100 persen, khususnya mengenai pengecekan keberadaan unit-unit observasi pada SE 2006. Tidak hanya itu, selain pemutakhiran unit observasi, BPS juga melakukan pemutakhiran Peta Wilayah Blok Sensus yang dipastikan mengalami perubahan selama sepuluh tahun.

Pada bulan Juni yang lalu, BPS bersama Ketua Tim Ahli Presiden, Sofjan Wanandi secara bersama-sama membuka perkenalan logo SE 2016. Dengan adanya logo SE 2016 tersebut diharapkan pelaksanaan SE 2016 dapat dengan mudah disosialisasikan kepada seluruh masyarakat sehingga dapat ikut serta berpartisipasi dalam mensukseskan SE 2016.

SE 2016 tahun depan dapat dibilang sangat tepat. Pasalnya, di akhir tahun ini, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan resmi didengungkan. Setidaknya, SE 2016 akan bermanfaat menjadi indikator awal mengenai kesiapan perekonomian Indonesia secara agregat dalam menghadapi tantangan perekonomian global yang diusung dalam MEA. SE 2016 tidak hanya menawarkan output mengenai pemetaan potensi (level) ekonomi kewilayahan menurut industri dan pelaku usaha, tetapi juga sebagai benchmarking indikator makro ekonomi Indonesia, seperti PDB, PDRB dan keteranagakerjaan.

Saat diwawancarai oleh media, Sofjan mengatakan "Saya rasa perusahaan harus membantu dengan memberikan data yang benar. Jangan takut data itu dibocorkan, BPS punya kode etiknya." Hal tersebut menunjukkan perlunya partisipasi aktif seluruh industri dan pelaku usaha dalam pelaksanaan SE 2016 nanti. Sebab, BPS sebagai lembaga yang independen dan melakukan kegiatan statistik dibawah Undang-Undang (UU) No. 16 Tahun 1997 Tentang Statistik.

Selain itu, kemeriahan launching logo SE 2016 juga mendapatkan sambutan hangat dari Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (Menneg PPN/Kepala BAPPENAS), Andrinof Chaniago. Menurutnya, data SE 2016 akan menjadi modal utama bagi pemerintah dalam rangka pembangunan jangka panjang. Artinya, data yang dihasilkan SE 2016 nantinya memiliki potensi besar sebagai bahan baku penunjang seluruh kebijakan perekonomian nasional, terutama dalam memetakan daya saing bisnis atau usaha nasional baik menurut jenis ataupun kewilayahan sehingga kebijakan pemerintah akan tepat sasaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun