Mohon tunggu...
Joko Ade Nursiyono
Joko Ade Nursiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 34 Buku

Tetap Kosongkan Isi Gelas

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Analisis Geonet Capres dan Wapres Unggulan via Google

4 Juni 2014   21:39 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:21 1630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_340375" align="aligncenter" width="546" caption="Dua pasangan Capres-Cawapres, Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta | Foto: Kompasiana (Kompasc.om)"][/caption]

Perebutan kursi nomor satu negeri ini hampir mencapai titik kronis. Dari sudut koran hingga media maya, topik tentang capres dan wapres dijadikan sebagai headline news, hingga produk-produk kaos bergambar anekdot, semua tentang siapa yang pantas memimpin Indonesia untuk 5 tahun kedepan.

Banyak pakar politik hingga lembaga penelitian di bidang politik secara serentak melakukan berbagai metode pendekatan mengenai suara masyarakat. Mulai dari kuesioner cetak hingga kuesioner maya pun dibuat sebagai program quick count mengenai berapa jumlah masyarakat yang memilih nomor satu dan berapa yang memilih nomor dua. Segala cara diandalkan, dengan tujuan sebagai analisis awal dalam memperkirakan bakal pemimpin Indonesia masa depan.

Kini, dengan kemajuan teknologi, sebetulnya proses estimasi tidak hanya melalui kuesioner atau quick count, tetapi kita dapat juga menggunakan analisis Geonet berdasarkan data dari Google Trends berikut.

14018674941119407828
14018674941119407828
google trend



Berdasarkan data Geonet Google Trends, informasi tentang Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla merupakan pasangan kandidat capres dan cawapres yang lebih sering diikuti oleh masyarakat pemakai media search engine Google. Terutama untuk Joko Widodo, hampir semua pengguna media Google di pulau Jawa, Kalimantan terutama Kalimantan Tengah, dan sebagian Sumatera lebih sering mengikuti perkembangan terbaru mengenai Joko Widodo. Meskipun sedikit berbeda dengan pasangannya, Jusuf Kalla, informasi mengenai beliau hanya terfokus di daerah asal beliau, yakni daerah Makasar (Sulawesi Selatan), sementara di daerah lain kurang begitu diamati oleh masyarakat.

Sementara itu, di kubu pasangan kandidat capres cawapres, Prabowo – Hatta, hampir saling menguatkan. Informasi tentang Prabowo hampir menyamai Jokowi, yakni di sebagian Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan terlihat tajam di daerah NTT dan NTB. Sementara pasangannya, Hatta, hanya unggul di daerah sebagian Jawa, Sumatera Utara, dan Gorontalo.

Warna biru yang bergradasi menunjukkan tingkat jumlah dan frekuensi pencarian masyarakat terhadap capres dan cawapres tersebut. Uniknya, baik Prabowo dan Jokowi sama-sama menjadi fokus pengamatan masyarakat, khususnya di daerah Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Barat. Masing-masing juga memiliki daerah unggulan, Prabowo di Kalimantan barat, NTT, NTB. Namun, Jokowi hanya unggul di Jawa Tengah dan Kalimantan Tengah.Gradasi warna tersebut setidaknya dapat dijadikan amatan secara spasial awal mengenai tingkat keunggulan (ketokohan) dan elektabilitas kedua kandidat pemimpin Indonesia 5 tahun mendatang. Semoga Indonesia menjadi lebih maju dan kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun