Masyarakat Indonesia kini mulai mengikuti arus globalisasi. Buktinya, dari anak-anak usia sekolah hingga orang yang sudah lanjut usia tidak lepas dari penggunaan teknologi informasi, seperti Handphone, Tablet, Komputer, Gadget, Android, dan sebagainya. Beberapa kita melihat di kota besar, terdapat seseorang yang profesinya gelandangan atau pemulung sampah, ada yang mampu menggunakan fasilitas internet.
Data United Nations (UN) tahun 2014 menunjukkan bahwa persentase pengguna internet per 100 total pengguna internet di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Tampaknya, tren tersebut masih bakal mengalamai kenaikan dan susah untuk stagnan apalagi turun drastis. Tuntutan globalisasi seolah sebagai motivator masyarakat untuk ikut berperan serta meramaikan kemajuan teknologi dan informasi. Jika pun minat masyarakat terhadap fasilitas internet mengalami penurunan, seperti yang terjadi pada tahun 2009, itu artinya bukan karena masyarakat mengalami kejenuhan dengan teknologi melainkan akses terhadap internet yang mengalami trouble. Stagnansi pengguna internet tidak mungkin terjadi, jumlahnya pun akan terus meningkat kecuali pengepul data internet seperti Google atau Yahoo mengalami kebocoran atau kekurangan tambahan media penyimpan data mereka.
Sebagian besar masyarakat Indonesia menggunakan search engine Google sebagai media pencarian informasi yang diperlukan sehari-hari. Rating penggunaannya pun hampir mencapai 100 persen total pengguna internet di seluruh pelosok Indonesia.
Saat ini, dengan bantuan search engine, hampir 100 persen pengguna internet menggunakan jejaring media sosial untuk interaksi lewat maya. Media jejaring sosial tersebut yang sampai saat ini masih terkenal digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah Facebook dan Twitter. Lalu, bagaimana perkembangan minat masyarakat Indonesia terhadap kedua jejaring sosial tersebut hingga saat ini ?
Berdasarkan hasil estimasi sampel page views lembaga penelitian pengguna media internet, yaitu statcounter dengan menggunakan sekitar 120 miliar sampel aktivitas page views per harinya. Dari 100 persen pengguna jejaring sosial di Indonesia, Facebook masih menduduki jejaring sosial paling diminati, diikuti oleh Twitter. Berdasarkan data dari bulan Maret 2009 – Juni 2014, tampak persentase penggunaan berdasarkan frekuensi page views Facebook dan Twitter, tampak perilaku data penggunaan yang simetris, artinya setiap bulannya, masyarakat Indonesia kalau tidak melakukan aktivitas page views media Facebook, maka tendensi menggunakan jejaring sosial Twitter untuk berinteraksi melalui maya. Persentase rata-rata penggunaan Facebook masyarakat Indonesia per bulannya adalah sebesar 85,77 persen, lebih besar dari Twitter yang hanya 14,22 persen. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia yang notabenenya pengguna internet lebih menyukai Facebook daripada Twitter dalam berinteraksi sosial media maya. Jumlah penggunaan Twitter yang sangat kecil tersebut sangat memungkinkan bahwa total pengguna Twitter jauh lebih sedikit daripada pengguna Facebook. Meskipun dari segi akselerasi kecepatan informasi sebenarnya lebih baik Twitter daripada Facebook. Tetapi dengan perilaku data yang simetris, terlihat bahwa memang masyarakat Indonesia itu, kalau tidak Facebookan, ya Twitteran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H