Mohon tunggu...
Joko Ade Nursiyono
Joko Ade Nursiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 34 Buku

Tetap Kosongkan Isi Gelas

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Seni Pertunjukan Pengamen Hadapi MEA 2015

17 Juli 2014   16:38 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:04 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau Asean Economic Community (AEC) sebenatar lagi akan didengungkan. Border antar negara ASEAN akan terbuka selebar-lebarnya. Agenda ini memang kadang dipandang sebagai hasil tiruan negara-negara ASEAN terhadap Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE). Tapi, tak apalah, okelah, toh selama itu dipandang mampu memberikan sumbansih positif bagi setiap negara anggota ASEAN, kenapa tidak ?

Namun perlu dicatat, terutama dalam bidang ekonomi, bahwa negara-negara ASEAN sebetulnya masih belum siap secara lahir maupun batin. Fokusnya ulasan ini dalam hal kemantapan batin ekonomi, khususnya negara Indonesia. Sudah semerbak informasi bahwa Indonesia ini akan tangguh menghadapi MEA 2015 nanti. Para ahli ekonomi banyak menyebutkan sektor industri kreatiflah yang akan menjadi sokoguru dari perekonomian Indonesia. Tetapi, hal tersebut hanya mempertimbangkan sektor yang makro mengingat sumbangannya terhadap kue ekonomi nasional sangat besar.

Tetapi, cobalah kita terjun ke ranah yang lebih mengerucut, lebih mikro. Sebab, munculnya MEA 2015 tidak hanya berimbas pada sektor yang makro saja, tetapi juga lebih memungkinkan menindas sektor mikro. Salah satu cabang sektor industri kreatif adalah kesenian pertunjukan interaktif. Nah, kalau begitu kita coba memotret perkembangan kesenian pertunjukan interaktif itu, yaitu pertunjukkan interaktif pengamen.

Apakah benar ini yang dimaksudkan pemerintah dengan seni pertunjukan interaktif itu ?

Tetapi, menurut saya, pengamen juga masih termasuk dalam seni perunjukan interaktif, hehe...

Kita lihat beberapa perkembangan mereka dalam mengembangkan ide-ide mereka dalam menarik perhatian konsumen pertunjukan mereka. Misalnya seperti ini..

[caption id="attachment_348243" align="aligncenter" width="457" caption="Pengamen Sedang Asyik bermain Musik dengan Modal Instrumen yang Lengkap, sumber : Albertusgoentoer.blogspot.com"][/caption]

Seperti ini juga...

[caption id="attachment_348245" align="aligncenter" width="420" caption="Pengamen Berkostum Keliling, sumber : Suaramerdeka.tv"]

1405564060617039358
1405564060617039358
[/caption]

Atau seperti ini...

[caption id="attachment_348247" align="aligncenter" width="470" caption="Pengamen Seni Ondel-Ondel Keliling, sumber : giewahyudi.com"]

14055641451779707330
14055641451779707330
[/caption]

Ada juga yang seperti ini...

[caption id="attachment_348248" align="aligncenter" width="475" caption="Pengamen Seni Jaranan Keliling, sumber : infopublik.kominfo.go.id"]

1405564182497242969
1405564182497242969
[/caption]

Di gang-gang Ibukota Jakarta yang susah mencari penghidupan layak, juga ada pengamen yang seperti ini...

[caption id="attachment_348249" align="aligncenter" width="474" caption="Pengamen Diiringi Musik dengan Kostum Boneka, sumber : aggaramahendra.wordpress.com"]

1405564321668284953
1405564321668284953
[/caption]

Lalu, jika nanti MEA 2015 sudah terjadi, kira-kira bagaimana nasib mereka ini ?, apakah ini juga menjadi alasan bahwa sektor industri kreatif Indonesia sudah kuat ? kalau Industri besar sih, siapa saja pasti jamin. Tetapi cobalah kita menerka dengan hati nurani kita, mau seperti apa lagi ide mereka dalam mencari sereceh uang untuk hidup ? ide apa lagi yang akan muncul dari benak pikiran mereka saat MEA 2015 nanti terjadi ? Serbuan industri kreatif juga akan melanda negeri ini dari negara lain.

Mungkin mereka bisa mendapatkan uang lebih jika ditonton orang Thailand dan Malaysia, tetapi apakah setega itu negara ini dengan nasib mereka ? setega itukah ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun