Mohon tunggu...
Joko Ade Nursiyono
Joko Ade Nursiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 34 Buku

Tetap Kosongkan Isi Gelas

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mahalnya Harga Makanan di Tobelo

26 November 2014   13:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:49 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat menginjakkan kaki di Tobelo, Halmahera Utara, saya mengamati beberapa hal yang sangat unik. Terutama dalam bidang perekonomian masyarakat Tobelo dan sekitarnya. Harga barang makanan di Tobelo terbilang mahal dibandingkan dengan harga barang non-makanan.

Seporsi nasi lengkap dengan sayur dan lauk di Tobelo, yang paling murah saja mencapai Rp. 15.000,- atau lebih. Tidak ada yang seharga di bawah Rp. 10.000,- sehingga kebanyakan masyarakat lebih memilih masak sendiri. Sementara itu, harga barang non-makanan sangat banyak yang seharga di bawah Rp. 10.000,-.

Berdasarkan data, Halmahera Utara merupakan kabupaten di provinsi Maluku Utara yang menempati pertumbuhan ekonomi tercepat kedua setelah kota Ternate. Namun, perlu tampaknya pertumbuhan ekonomi yang pesat belum tentu menjamin tingkat kesejahteraan. Harga barang makanan yang terlampau tinggi sesungguhnya mengindikasikan bahwa masyarakat Tobelo masih jauh dari kesejateraan sebab masih kurang terjangkaunya harga barang makanan sebagai kebutuhan dasar dibanding harga barang non-makanan. Ketersediaan pangan di Tobelo sepertinya sangat minim sehingga ketika permintaan terhadap barang makanan tetap tinggi mengakibatkan harganya juga naik, apalagi pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Faktor lain yang sangat mempengaruhi tingginya harga barang makanan, terutama nasi di Tobelo adalah sulitnya akses. Waktu tempuh pendistribusian dari kota Ternate hingga Tobelo kalau menggunakan fasilitas mobil sekitar 4,5 jam, sehingga ketika sampai pada penjual di Tobelo, margin perdagangan yang terbentuk sangat tinggi dan berdampak pada harga barang makanan, terutama makanan siap saji menjadi sangat mahal dan tak terjangkau kalangan masyarakat ekonomi bawah.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun