L-a la, p-o po, lapor...
L-a la, p-o po, lapor...
L-a la, p-o po, lapor...
L-a la, p-o po, lapor...
Lapor Lapor Pak!
"Lapor komandan. Baginda Juliari Batubara minta dibebaskan setelah korupsi dana bantuan sosial Covid-19. Terimakasih laporan selesai."
Cuplikan awal adegan ketika Wendi Cagur menyerahkan surat bebas penahanan kepada komandan Andre Taulani. Kemudian diiringi gelak tawa penonton bayaran (baca: buruh Wendi Cagur). Sesekali diberikan pertanyaan basa-basi yang pada akhirnya menjelaskan bahwa polisi salah menangkap tersangka atau terdakwa. Selanjutnya? Ya, bebas! Lha wong cuma bintang tamu.
Sedikit mengupas tentang program komedi televisi unggulan pertama di Indonesia, Lapor Pak! yang berhasil menggusur fanatisme program seperti Tonight Show, Malam-malam, atau Opera Van Java. Saking diminatinya, Lapor Pak! menambah jam tayang karena banyaknya iklan yang berbondong dipromosikan di sela-sala acara.
Andre Taulani (komandan) adalah kapten pertunjukan. Tingkah lucu kekanak-kanakan orang yang jauh dari istilah kanak-kanak membuat karakter aneh untuk dinikmati masyarakat. Apalagi celotehan spontan ketika merasa buntu mencari kelucuan. Istilahnya, komandan itu mau bertingkah atau tidak bertingkah pasti lucu! Semacam kodrat ilahiah, mantan vokalis band Stinky itu cocoknya kerja sebagai komedian daripada politikus.
Selanjutnya ada Wendi Cagur. Respon komedinya sih patut diacungi jempol. Ketika ada lawan main yang gagal mendapatkan apresiasi lucu, Wendi biasanya selalu membantu atau paling tidak mengalihkan dengan membentuk materi komedi lain.Â