Mohon tunggu...
R. Joko Wardono
R. Joko Wardono Mohon Tunggu... -

Putra Mahkota Tak Bertakhta

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Jalani Hidup seperti Air Mengalir

31 Maret 2014   07:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:16 7836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada banyak hal yang seharusnya kita pahami dalam meniti hidup ini. Salah satunya adalah keikhlasan dalam menjalani dan membiasakan untuk tak menyesali. Hidup itu begitu indah walau keindahan itu hanya nampak seperti duri yang menyakiti. Sudahlah, tidak ada artinya kita habiskan waktu kita hanya untuk memikirkan kenyataan hidup yang begitu terasa menusuk relung hati. Bersikap dewasa adalah pilihan terbaik untuk mengurangi beban yang kita pikul saat ini.

Bayangan hidup yang seakan menenggelamkan, angan-angan yang kian menggelincirkan. Semua itu bisa kita perbaiki mulai detik ini. Hidup bukan untuk bersenang-senang dan mengesampingkan segala permasalahan. Jika masalah datang, coba hadapi. Jalan keluar pasti akan terbuka lebar jikalau kita sanggup memahami dimana kunci dari semua permasalahan. Kembali ke Tuhan adalah pilihan terbaik namun terlepas dari sebuah doa yang kita panjatkan, usaha serta pengorbanan harus tetap jadi pegangan. Tak ada keberhasilan tanpa ada usaha. Mustahil bila kita sukses dengan hanya berdiam diri saja.

Tak ada yang mampu menjamin apakah esok atau lusa kita masih bisa tertawa atau justru dirundung derita. Semua itu rahasia Tuhan, manusia hanya bisa mengatur sebuah rencana tapi Tuhan lah yang akan menentukan. Setidaknya kita telah mengupayakan yang terbaik untuk hidup kita, hasilnya serahkan kepada Sang Pencipta.

Hidup ini bagaikan air yang mengalir. Berjalan seiring dengan berputarnya waktu. Coba ikuti kemana arah air itu hingga kita temukan satu titik akhir yang membahagiakan. Dimana atau kapan bukan kita yang akan menjawabnya namun serahkan pada waktu karena hanya waktu yang mampu menjawab semua yang ada. Optimis menjalani hidup serta buang semua hal-hal yang membuat kita lemah. Jika kita berfikir hidup adalah tantangan maka hadapilah. Percayalah semua akan indah pada waktunya karena Tuhan punya rencana yang terbaik untuk kita walau terkadang harus kita lewati dengan cucuran air mata.

Apalah arti sebuah cita-cita jika kita hanya memandang hidup ini layaknya panggung sandiwara. Memang tak ada yang abadi dalam hidup ini, tapi mengabadikan hidup dengan penuh arti adalah pilihan yang bijaksana. Rasakan semua yang terjadi dalam hidup ini, anggap setiap masalah adalah kerikil kecil yang menghalangi atau duri yang menyakiti. Tegapkan tubuh kita, luruskan langkah kita, tatap semua, lihatlah dunia yang begitu nyata. Rasakan aliran hidup ini yang terus menerus berjalan. Tak ada pilihan lain selain mengikuti arah hidup ini, jangan pernah melawan karena justru akan menyeret kita pada lembah keterpurukan. Semoga bermanfaat...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun