Masa di mana senja hilang dalam lamunan
Murung tak terhitung oleh kupluk dan sarung
Dzikir hati dalam hening, laksa embun di atas genting
Semilir angin yang mengoyak daun terdengar lirih
Membisik musim menghembus aroma humus
Tangan menadah sepertiga waktu, memanjatkan iringan keinginan.
Sajak ini hanyalah caraku mengenangmu.
Sebuah rindu yang tak lazim,
diingatanku engkau daun yang tak pernah digugurkan musim.
Erat menempel pada ranting kemanjaan.
Merekat kuat pada kehidupanku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!