Mohon tunggu...
Joko Susilo
Joko Susilo Mohon Tunggu... Foto/Videografer - asli

Cerita tak sesederhana itu, rembulan tak bersinar maka bintang tak menampakkan pula wujud aslinya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu Tanah Petuah

6 Januari 2019   20:43 Diperbarui: 6 Januari 2019   21:05 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa di mana senja hilang dalam lamunan

Murung tak terhitung oleh kupluk dan sarung

Dzikir hati dalam hening, laksa embun di atas genting

Semilir angin yang mengoyak daun terdengar lirih

Membisik musim menghembus aroma humus

Tangan menadah sepertiga waktu, memanjatkan iringan keinginan.

Sajak ini hanyalah caraku mengenangmu.

Sebuah rindu yang tak lazim,

diingatanku engkau daun yang tak pernah digugurkan musim.

Erat menempel pada ranting kemanjaan.

Merekat kuat pada kehidupanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun