Bulurejo, Gondangrejo, Karanganyar – Kurangnya edukasi tentang berbuat baik dan peduli agar memiliki karakter dan moral yang baik terhadap anak sebagai penerus bangsa, dapat berdampak pada sikap dan perilaku yang mereka tunjukan sehari-hari. Melakukan perbuatan baik seharusnya tidak perlu memikirkan imbal balik. Kebiasaan berbuat baik memang telah diajarkan kepada semua orang sejak dini. Mulai dari orang tua, guru, hingga setiap agama di dunia ini mengajarkan dan mengajak kita untuk selalu berbuat baik. Namun, hal ini belum tentu bisa diterima oleh setiap orang karena sering dianggap sebagai bentuk kelemahan seseorang. Berbagai macam tulisan yang mengungkapkan bahwa pentingnya menjadi manusia yang banyak memberikan manfaat, tidak hanya kepada sesama manusia namun juga kepada sesama makhluk Tuhan.
“Tengoklah burung yang tidak henti-hentinya memberi banyak manfaat kepada alam sekitarnya dimulai dari kotorannya yang dapat menyuburkan tanah, suaranya memberikan keceriaan dan kebahagiaan pada manusia dan alam. Apa yang dilakukan burung semata-mata melaksanakan tugasnya taat kepada perintah Tuhan yang menciptakannya, tidak ada yang merugikan bagi lingkungan.”
Oleh karena itu Satria Wahyu Andreawan (23) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan yang sedang melaksanakan KKN-T Universitas Slamet Riyadi Surakarta memberikan sedikit edukasi tentang manfaat dari berbuat baik kepada anak-anak di desa Bulurejo selama KKN berlangsung. Dimana seharusnya edukasi ini didapatkan dari sekolah akan tetapi karena adanya pandemi maka beberapa sekolah ada yang diliburkan, dan pasti dengan pembelajaran secara online/daring hal seperti ini kurang ditekankan dan diajarkan dengan maksimal.
Berbicara sedikit tentang apa itu berbuat baik, peserta didik khususnya anak-anak dan remaja adalah masa-masa mencari jati diri. Mereka akan mudah menerima contoh dan menerapkan dalam kehidupannya. Oleh sebab itu para orang tua, guru, dan masyarakat sebagai pendidik harus dapat menunjukkan keteladanan yang baik bagi peserta didik.
Dapat Memberikan Efek Domino pada Lingkungan…
Dampak dari berbuat baik kepada sesama ternyata dapat juga dirasakan oleh lingkungan sekitar kamu. Sehingga akan memberikan efek domino, dimana kebaikan yang sudah dilakukan bisa kembali walaupun melalui cara yang berbeda dan diwaktu yang berbeda pula. Pada dasarnya perbuatan baik merupakan suatu bentuk kasih sayang serta kepedulian kepada sesama dan lingkungan. Jika hal tersebut dilakukan secara berkala, maka kamu dapat merasakan berbagai manfaat yang baik untuk kenyamanan jiwa dan batin. Memang seharusnya semua orang hanya perlu berbuat baik kepada sesama tanpa memikirkan timbal baliknya.
“Terus lah berbuat baik kepada semua orang tanpa melihat status hingga semua kebaikan tersebut dapat kembali kepada diri kamu di waktu yang tepat.”
Apakah manusia harus kalah dari apa yang diberikan burung kepada alam? Jawabnya seharusnya tidak. Tentunya manusia harus jauh lebih banyak memberikan manfaat kepada alam sekitarnya melalui usaha, upaya, karya dan tindakannya tanpa harus memikirkan dahulu apakah akan dibayar atau diapresiasi atau tidak. Alangkah bahagianya bila antar sesama manusia saling memberi, saling berbagi, saling membantu dalam berbagai bentuk dan kesempatan yang dihadapinya. Semua itu bisa dilakukan dari hal yang terkecil sekalipun.
Beberapa ayat dalam Quran dan hadits mengungkapkan tentang hal ini:
“Barangsiapa memudahkan orang lain yang sedang kesulitan niscaya Allah akan memudahkan baginya di dunia dan di akhirat (HR Muslim)”
Hasil dari edukasi ini adalah, meningkatkan pola pemikiran anak-anak terhadap mana yang baik dilakukan dan mana yang tidak. Diharapkan mampu memunculkan rasa kasih sayang yang lebih terhadap hewan, lingkungan, dan juga sesama manusia. Hasil yang diberikan dari anak-anak juga sangat baik, mereka menerima edukasi ini dengan baik.
Kiranya perlu menjadi renungan kita semua bahwa mengapa bangsa lain lebih maju dari bangsa kita? Boleh jadi karena mereka lebih produktif, lebih banyak memberi makna pada sesama, lebih banyak bersyukur dengan memanfaatkan apa yang dimiliki, lebih hemat dan tidak boros, lebih banyak menghargai hak orang lain, lebih banyak simpati dan empatinya serta lebih banyak amal kebaikannya tanpa harus selalu disuruh. Marilah kita mulai perbaiki diri kita untuk menjadi lebih baik lagi, karena sebaik-baiknya diri adalah yang hari ini jauh lebih baik dari hari kemarin.