Mohon tunggu...
joki marpaung
joki marpaung Mohon Tunggu... karyawan swasta -

...senang mengamat-amati, kemudian direnungkan, kemudian ditulis...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Tiket Ku Sayang, Tiket Ku Malang

22 Desember 2010   02:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:30 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak habis pikir saya dengan Nurdin dkk. kali ini. Harga tiket yang sebelumnya tak seberapa, kini makin mahal saja. Untuk partai final tanggal 29 Desember nanti harga tiket berubah menjadi:

 

VVIP, 671 bangku, Rp. 1.000.000, dijual online pada tanggal 25 Des 2010

VIP barat, 2700 kursi, Rp. 500.000, dijual online pada tanggal 25 Des 2010

VIP timur 3500 kursi Rp. 350.000, dijual online pada tanggal 25 Des 2010

Kategori 1, 24000 kursi, Rp. 200.000, dijual manual pada tanggal  23 Des 2010

Kategori 2, 16000 kursi, Rp. 150.000, dijual manual pada tanggal 24 Des 2010

Kategori 3, 30000 kursi,  Rp. 75.000, dijual manual pada tanggal 26 Des 2010

 

Bandingkan dengan harga sebelumnya di babak penyisihan:

VVIP : Rp. 255.000

VIP barat : Rp. 205.000

VIP timur : Rp. 100.000

Kategori 1 : Rp. 100.000

Kategori 2 : Rp. 75.000

Kategori 3 : Rp. 50.000

 

Memang suatu hal yg lumrah jika di partai final harga tiket akan lebih mahal dibandingkan dari partai-partai sebelumnya dan memang kenaikan signifikan terlihat di bagian VIP dan VVIP. Lalu kenapa di bagian non-VIP atau bagian kategorial juga mengalami kenaikan?

 

"Ah tak seberapa kok kenaikannya." Ini jawaban yang saya dengar dari bendahara PSSI yang juga politisi dari Partai Demokrat, Bapak Achsanul Kosasih ketika diwawancara oleh Metro TV tadi pagi. Bapak ngomongnya enak, karena orang berduit. Lalu bagaimana rakyat kecil yang uangnya tak cukup ketika harga tiketnya dinaikkan? Yang rela sampai jual kambing agar dapat datang ke Jakarta dan memberi dukungan pada timnas? Apakah tak cukup keuntungan dari kategori VIP dan VVIP sehingga harus memeras keuntungan juga dari kaum kecil yang juga ingin menikmati pertandingan dan memberikan dukungan?

 

Ah...kalian ini memang bermental pemeras...sampai-sampai kursi yang termurah pun kalian peras untuk menghasilkan keuntungan. Entah apa pun hasil yang diraih timnas nanti di final, PSSI harus bisa mempertanggungjawabkan semua pemasukan dan pengeluaran selama pagelaran ajang AFF ini. Jangan tiba-tiba ngomong merugi tapi tak jelas laporannya seperti yang biasa dilakukan di liga domestik. Fiuh...

 

Salam cape

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun