Mohon tunggu...
joki marpaung
joki marpaung Mohon Tunggu... karyawan swasta -

...senang mengamat-amati, kemudian direnungkan, kemudian ditulis...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Mari Kita Tunjukkan Indonesia Lebih Beradab

23 Desember 2010   04:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:28 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12930799391857392283

Laga di final AFF memang memiliki banyak cerita di belakangnya. Tak bisa dipungkiri bahwa hubungan Indonesia-Malaysia tidak terlalu mulus belakangan ini, dan itu pun juga sudah bermula sejak jaman Presiden Soekarno. Hubungan yang tak langgeng disebabkan oleh banyak hal, dimulai dari penyiksaan TKI yang bekerja di Malaysia, perselisihan tapal batas yang tak jelas, penahanan PNS dari Departemen Kelautan dan Perikanan oleh kepolisian Malaysia, hingga peng-klaiman beberapa budaya Indonesia oleh pemerintah Malaysia. Beberapa waktu yang lalu, ketika perselisihan semakin memuncak, maka suara-suara dukungan untuk berperang secara fisik melalui perlengkapan militer mulai bermunculan. Tapi harus diakui, berperang bukanlah pilihan yang bijak, karena akan meminta banyak pengorbanan dari ke-2 negara, baik materiil maupun non-materiil. Sekarang tiba saatnya peperangan yang bisa mewakili perselisihan yang sudah memuncak ini. Inilah peperangan modern, dimana kita berperang bukan dengan persenjataan militer, tetapi bisa melalui prestasi, olahraga, ekonomi, pendidikan, dll. Indonesia sudah memenangkan perang pertama dengan Malaysia di laga penyisihan dengan sangat telak, 5-1. Tapi perang selanjutnya jelas sangat beda, karena kali ini adalah babak final. Penentuan siapa sang juara, siapa yang pecundang. Siapa yang akan jadi no.1 di ASEAN dalam hal sepak bola selama 2 tahun kedepan. Menyambut peperangan yang punya banyak makna, arti, dan muatan ini, peperangan-peperangan kecil sudah terjadi, terutama di dunia maya. Banyak kata-kata kotor dan tak patut yang berkeluaran dari masing-masing warga. Dan sudah banyak berita-berita perihal ancaman akan perlakuan-perlakuan yang tidak patut pada laga tanggal 26 dan 29 Desember nanti seperti pembakaran bendera lawan dan pengejekkan saat lagu kebangsaan lawan dinyanyikan. Saya hanya berharap semoga hal tersebut tidak dilakukan oleh supporter Indonesia. Walau Malaysia yang "jual" duluan pada laga tanggal 26 nanti. Kiranya kita tidak membalasnya dengan hal yang sama. Karena kalau itu kita lakukan, maka kita sama buruknya seperti Malaysia. Mari kita tunjukkan bahwa kita lebih baik dari Malaysia dalam segala hal, dimulai dari lebih baik dalam memberikan dukungan kepada timnas dan memperlakukan tim dan supporter lawan. Salam beradab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun