Mungkin itu kata-kata yang bisa saya berikan ke Pak Presiden tercinta kita mengenai keluhan-keluhannya kembali di ruang publik. “Ya Pak Presiden, kalau Pak Presiden diancam akan dibunuh oleh teroris, maka kami juga diancam mau dibunuh oleh kegagalan produksi dan aplikasi dari tabung gas 3 kg elpiji dan perintilan-perintilan lainnya”.
“Bukan Anda saja yang terancam dan kuatir akan keselamatan diri anda, kami juga. Posisi anda memang orang no. 1 di negara ini, tapi ketika bicara nyawa seseorang, maka semua nilainya sama, tak ada yang lebih penting, urgen, ataupun no. 1, fiuh...”
Salam tulisan singkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H