Saya tidak anti terhadap teknologi, tapi untuk penggunaan teknologi dalam menganalisa gol yang terjadi kedepannya, maka untuk yang satu ini saya tidak terlalu setuju. Tidak terlalu setuju jika teknologi video yg digunakan akan memakan waktu yang lama dalam menentukan suatu gol sah atau tidak.
Jika teknologi tersebut bisa memutuskan suatu gol sah atau tidak dalam waktu 3 detik saja, maka saya akan setuju terhadap penggunaan teknologi tersebut. Jika tidak, maka untuk kali ini saya katakan tidak. Karena lamanya putusan yang dihasilkan akan menurunkan adrenalin para pemain yang sedang bertanding, dan tentunya bin pastinya akan membunuh kontroversi yang sering terjadi dalam tiap pertandingan sepak bola.
Sepakbola memang tidak akan pernah lepas dari yang namanya kontroversi. Karena ada kontroversi itu lah sepak bola menjadi hidup, sepak bola menjadi bernyawa, sepak bola memiliki gregetnya, dan yang terutama menurut saya sepakbola menorehkan sejarah yang akan terus dikenang sepanjang masa.
Siapa yang tak kesal, gondok, bahkan mungkin bahagia ketika Maradona mencetak gol tangan Tuhan? Atau bagaimana ketika pada final Piala Dunia 1966, bola yang belum masuk ke gawang Jerman disahkan asisten wasit menjadi gol bagi Inggris. Dan yang paling jelas dari Piala Dunia 2010 adalah bagaimana gol sah Inggris dianulir oleh wasit. Kontroversi pun juga hadir bukan hanya dalam gol, masih jelas bagaimana David Beckham dikenakan kartu merah karena ulah diving Diego Simeone.
Masih banyak peristiwa lain yang terbilang kontroversi, dan itu juga bukan hanya terjadi di Piala Dunia saja, dan kontroversi-kontroversi tersebut yang terus memberi warna dalam dunia persepakbolaan dan juga sejarah dunia ini. Jadi tolong FIFA, jangan bunuh kontroversi itu.
Salam kontroversi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H