Mohon tunggu...
joki marpaung
joki marpaung Mohon Tunggu... karyawan swasta -

...senang mengamat-amati, kemudian direnungkan, kemudian ditulis...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tuhan yang Plin-plan

7 Februari 2011   10:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:49 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya kembali tak habis pikir dengan ulah penyerangan yang dilakukan terhadap jemaat Ahmadiyah. Apalagi setelah menyaksikan video yang diunggah di media Youtube. Ada apa dengan konsep beragama sekelompok orang di negara ini? Apakah pembunuhan atas nama agama/Tuhan diperkenankan? Bagi beberapa kelompok orang, nampaknya diperkenankan. Dapat amal/pahala katanya. Sedangkan bagi sekelompok yang lain, jelas-jelas tidak.

 

Kalau Tuhan menciptakan perbedaan, kenapa Dia sendiri yang ingin memunahkannya? Apakah itu justru suatu keteledoran dari oknum Tuhan tersebut? Alias Tuhannya plin-plan?! Kalau merasa agama/keyakinannya/kepercayaannya yang paling benar, kenapa tidak dibunuh saja seluruh umat manusia yang tidak memeluk agama/keyakinannya/kepercayaannya tersebut? Ah...sungguh sulit untuk dimengerti. Tuhan yang mencintai kehidupan dengan cara memberikan dan menciptakan kehidupan, ternyata Dia sendiri oknum yang paling menginginkan kematian melalui media yang namanya pembunuhan. Sungguh Tuhan yang plin-plan.

 

Sungguh kasihan kau Tuhan, karena ulah segelintir pengikutmu, Kau yang menerima ‘sial’ nya, Kau yang terima ‘getah’ nya. Seakan-akan Kau tak berdaya menghadapi ajaran sesat Ahmadiyah, seakan-akan kau impoten. Padahal kau yang Maha Kuasa, tapi justru Kau yang paling butuh bantuan untuk dibela nampaknya.

 

Salam bingung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun