Dana sebesar $ 1 milyar yang diinvestasikan terhadap 4 sekuel Avatar kerap menjadi bahan cemoohan penggemar film, namun faktanya adalah franchise Avatar akan menjadi raksasa box office, menggusur franchise modern seperti Star Wars dan Marvel.
Film Avatar pertama dirilis di bioskop pada tahun 2009 dan memukau penonton dengan efek 3D revolusioner dan penggunaan CGI serta teknologi motion capture-nya, khususnya di IMAX. Film itu pada akhirnya menjadi film terlaris sepanjang masa dengan total $ 2.787.965.087 di box office seluruh dunia. Dibutuhkan 10 tahun bagi sutradara James Cameron untuk membuat sekuelnya, tapi mulai dari Desember 2020, kita akan melihat sekuel pertama dari empat sekuel yang direncanakan, dimana keempatnya diproduksi secara bersamaan demi menghemat biaya.
Dalam zaman modern dimana franchise blockbuster yang sukses tampak mulai menemukan formula yang tepat, mendapat keuntungan dengan setiap film yang dirilis, komitmen untuk bukan hanya satu, dua, atau tiga, tapi 4 sekuel sekaligus mungkin terdengar bodoh, tapi mengabaikan potensi dari franchise ini berarti tidak memahami kesuksesan dari film pertamanya dan sejarah James Cameron di Hollywood.
Box Office Avatar Sangat Masif
Tingkat kesuksesan box office dari Avatar pertama tidak bisa dilebih-lebihkan. Ini adalah film terbesar sepanjang masa, dan dengan margin yang begitu besar, Anda harus menggabungkan box office dari dua film untuk bisa mengimbanginya. Dengan angka lebih dari $ 2,78 milyar, pendapatan Avatar sebanding dengan Avengers: Infinity War dan Guardians of the Galaxy digabungkan, sedangkan modal yang dibutuhkan hanya setengah dari total anggaran mereka.
Ini bukan sekedar Avengers: Infinity War, film terlaris keempat sepanjang masa, hanya kurang beberapa akhir pekan saja. Faktanya, mereka kalah dengan selisih $ 773 juta dari Avatar. Bahkan Star Wars: The Force Awakens, film terlaris ketiga sepanjang masa, hanya mengalahkan Avengers: Infinity War sekitar $ 20 juta. Selisihnya dengan Avatar setara dengan pendapatan box office blockbuster yang sukses seperti Suicide Squad.
Mungkin terdengar konyol untuk mengevaluasi kesuksesan sebuah blockbuster dengan memilih dua film apa yang jika digabungkan box office-nya maka bisa mengimbangi Avatar, tapi itu hanya menunjukkan seberapa masifnya Avatar. Banyak orang berasumsi bahwa sekuel ini akan mengalami penurunan drastis di box office dari yang pertama, dan itu mungkin benar, namun bahkan jika Avatar 2 hanya mencapai 75% dari box office film pertama, mereka tetap mengalahkan Avengers: Infinity War dan Star Wars: The Force Awakens. Faktanya, jika sekuel ini hanya meraih setengah kesuksesan box office dari film pertama, mereka tetap berada di urutan 10 besar film terlaris sepanjang masa, mengalahkan film-film sukses seperti Black Panther, Harry Potter dan the Deathly Hallows, dan Star Wars: The Last Jedi.
Lupakan ranking box office, mari kita lihat keempat sekuel ini dari sudut pandang murni investasi bisnis. Sekuel avatar bisa dikatakan profit jika pendapatan mereka mencapai setidaknya dua kali dari modal $ 1 milyar yang diinvestasikan, itu berarti masing-masing dari keempat sekuel hanya 'perlu' meraup $ 500 juta - sekitar 18% dari pendapatan film pertama -. Memang, rata-rata anggaran dari sebuah film adalah $ 250 juta, namun dengan sinergi menggabungkan keempat sekuel sekaligus dan syuting secara beruntun, berarti film $250 juta itu bisa lebih melangkah lebih jauh ketimbang film @250 juta umumnya.
Untuk mundur begitu jauh secara finansial dari film pertama untuk mencapai 'profit', sekuel ini harus gagal total ! Dan, anda bodoh jika mengantisipasi hasil itu dari seorang James Cameron.
Jangan Pernah Meremehkan James Cameron
Anda mungkin bertanya, kenapa ketika membandingkan box office Avatar dengan film pendapatan terbanyak lainnya, Anda hanya melihat film terlaris #3 dan #4, Star Wars: the Force Awakens, dan Avengers: Infinity War, tanpa menyebut yang #2. Nah, kebetulan film terlaris sepanjang masa ternyata juga milik James Cameron yakni Titanic, film yang ia buat 1 dekade sebelum Avatar.
Titanic dianggap sebagai anomali di box office papan atas karena, tidak seperti film lainnya di urutan 10 besar, atau bahkan mayoritas besar 100 film terlaris sepanjang masa, ini bukanlah film sci-fi, atau action, atau film fantasi. Ini murni drama! dengan durasi lebih dari 3 jam. Intinya, tidak ada bisnis yang bisa meraup keuntungan sebesar penjualan tiketnya. Meskipun pendapatan box office Titanic masih beberapa ratus juta dollar dibawah avatar, selisih antara pendapatan box office Titanic dengan film terlaris dibawahnya, Star Wars: The Force Awakens, masih 5 kali lebih besar daripada selisih Force Awakens dengan film terlaris setelahnya, Avengers: Infinifity War.