Mohon tunggu...
Joker Merah
Joker Merah Mohon Tunggu... pegawai negeri -

the real Joker

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kamis Sore di 502

19 Mei 2011   16:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:27 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuhan, salahkah saya
Ketika saya bahagia
Saat kopaja ini melintasi jalur transjakarta
Padahal, katanya
"Nyerobot jalur busway, malu dong!"

Tuhan, sesungguhnya saya iba
Saat polisi memberhentikan pengemudi kopaja
Tapi kok dikasih surat saja polisinya mau?
Dan kok pengemudinya tidak dapat tanda terima?
Wah, sungguh telah terjalin 'saling pengertian yang baik' di antara mereka
Jadi Tuhan, masihkah saya harus iba?

Tuhan.. Kali ini suratnya ketinggalan!
Atau sudah diserahkan pada rit yang sebelumnya,
Saya tidak tahu..
Tapi tunggu, kernetnya mengangkat ibu jari
Pengemudinya tanya berapa,
Dan kernetnya mengangkat jari kelingking, jari manis, dan jari tengah dari telapak kanannya..
Tiga puluh ribu saja, Tuhan..
Harga hukum di jalanan ini
Dihitung-hitung, tak sampai ongkos dari seperempat penumpang kopaja ini
Hukum ekonomi yang berlaku..

Tuhan, begitu banyak ketidakadilan
Tapi salahkah saya jika bahagia
Dan tidak melakukan apa-apa?
Saya hanya ingin cepat sampai di rumah

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun