Wilayah Xinjiang memproduksi lebih dari 20% kapas dunia dan 84% China. Kapas Xinjiang juga digunakan oleh berbagai merek ternama seperti H&M dan Nike. Dengan jumlah produksi kapas skala besar tersebut tentu dibutuhkan tenaga yang besar untuk memanennya. Salah satu perusahaan yang mengembangkan mesin pemanen kapas di Xinjiang adalah CRCHI.
China Railway Construction Heavy Industry pada tahun 2018 memanfaatkan teknologi serta keunggulan lokasi di Xinjiang untuk memimpin transformasi mesin pertanian kelas atas. Model produk yang dikembangkan secara independen adalah mesin pemetik kapas tipe kotak 4mz-6 enam baris dan mesin pemetik kapas enam baris 4mzd-6.
Mesin ini memiliki beberapa keunggulan yaitu efisiensi pemetikan tinggi, kuantitas pemetikan dari satu mesin setara dengan lebih dari 1.200 orang pada waktu yang sama. Tingkat kecerdasan tinggi dilengkapi dengan sistem deteksi, proses pemetikan kapas telah mewujudkan tampilan dinamis visual, juga dapat dihubungkan dengan ponsel, mesin dapat memantau secara real time. Mesin pemetik telah dilengkapi dengan sistem pemantauan jarak jauh dan sehingga petugas layanan teknis dapat memberikan layanan 24 jam.
Mesin ini digunakan pada waktu musim pemetikan kapas, pemetikan pada waktu-waktu biasa, serta menyelesaikan masalah pertanian kapan saja demi memastikan panen petani dapat dilakukan secara maksimal.
Di masa mendatang, perusahaan mesin pemetik kapas yang berbasis di Xinjiang ini tidak hanya memasok pasar domestik, namun secara bertahap merambah pasar di Asia Tengah, Eropa, dan Amerika Serikat untuk mencapai pengembangan industri mesin pertanian berkualitas tinggi.
Sebelumnya pemetikan kapas dilakukan manual,membutuhkan banyak tenaga kerja, proses lama, dan biaya yang tak sedikit pula. Namun berkat otomatisasi ini maka hambatan sebelumnya dapat teratasi. Sorotan barat terkait eksploitasi warga minoritas di Xinjiang ditepis dengan solusi otomatisasi ini. Petani mendapatkan hasil panen yang maksimal dan cepat dengan biaya yang rendah daripada sebelumnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H