Berwisata ke Tiongkok tentu tidak terlepas dari obyek wisata tembok besarnya yang megah. Dibangun pada 200 tahun SM oleh  Qin Shi Huang, kaisar pertama Tiongkok, tembok yang  membentang sepanjang lebih dari 6.000 km tersebut menjadi wisata utama di Tiongkok. Di ibukota Tiongkok, Beijing, terdapat beberapa obyek wisata tembok besar yang populer, yaitu Badaling, Mutianyu, dan Simatai. Ketiga tembok besar tersebut dikelola dan dipelihara pemerintah dengan baik.
Pelancong dalam negeri maupun luar negeri kebanyakan berkunjung ke ketiga tempat tersebut. Oleh karena itu, pada waktu liburan tiba, baik libur nasional maupun akhir pekan, banyak orang memadati tembok besar. Orang Tiongkok mengatakan "ren shan ren hai" yang berarti gunung manusia lautan manusia. Tentu saja, dengan jumlah penduduk lebih dari 1,4 milyar tersebut maka tidak nyaman apabila berkunjung ke obyek wisata pada masa liburan.
Tembok besar Badaling, Mutianyu, dan Simatai memang masih utuh dan  terlihat kokoh. Namun pada kenyatannya, banyak bagian tembok besar yang sudah rusak seiring dengan usia yang telah melebihi dua millenium tersebut. Beberapa kerusakan yang terlihat adalah dari bentuknya yang tidak lagi utuh sampai terpendam tanah sehingga hanya ada sedikit bagian tembok yang terlihat.
Sebenarnya kita pun dapat mengunjungi bagian tembok besar lain yang tidak kalah menarik. Apabila kita mencari informasi tentang obyek wisata tembok besar, maka kita akan mendapatkan informasi yang sangat beragam. Ternyata wisata tembok besar tidak hanya memanjat tembok dan berjalan sampai jauh di atasnya, tetapi juga menikmati pemandangan di sekitarnya.
Di musim semi dan panas kita bisa melihat perbukitan hijau membentang di sekitar sisi kanan dan kiri tembok, di musim gugur kita dapat menikmati daun merah pohon maple yang juga berguguran. Di musim dingin, terutama pada waktu salju turun, kita dapat memandang putihnya perbukitan yang diselimuti salju. Oleh karena itu, keindahan alam di sekitar tembok besar sangat mempengaruhi munculnya tempat-tempat baru yang dijadikan obyek wisata.
Salah satu review penulis tentang obyek wisata di tembok besar ini adalah tembok besar air yang terletak di distrik Huairou, Beijing. Penduduk lokal dan agen perjalanan menamai dengan "shui guan chang cheng" yang berarti tembok besar air karena di sebelah tembok besar kita dapat melihat sungai yang mengalir di bawahnya. Sejarah  menjelaskan bahwa tujuan utama dibangunnya tembok besar adalah untuk melindungi wilayah dinasti dari serangan musuh.
Tentu saja, tembok besar dibangun di perbukitan yang cukup tinggi, sedangkan sungai di bawahnya dianggap sebagai pertahanan alami. Tembok besar air dapat menjadi tujuan wisata alternatif apabila bosan dengan pemandangan di tembok besar Badaling yang dianggap paling populer saat ini. Selain itu, apabila kita ingin menikmati tembok besar dengan leluasa, maka tembok besar air dapat menjadi salah satu pilihan. Situasinya cukup tenang karena belum banyak orang Tiongkok dan maupun orang asing tahu tentang objek wisata ini. Tembok besar air juga berlokasi tidak jauh dari pusat kota Beijing. Oleh karena itu, obyek wisata ini juga dapat dijadikan obyek wisata alternatif selain tembok besar populer lainnya. Â
Penulis mengunjungi tembok besar air pada waktu musim dingin. Pepohonan di sekitar tembok besar meranggas setelah daunnya rontok di musim gugur. Pemandangan yang menarik adalah kelok sungai yang seolah-olah menyertai kelokan tembok besar sebagaimana orang Tiongkok selalu menafsirkannya seperti badan ular naga. Â Ada bagian tembok besar yang rusak karena aliran sungai mengikis perlahan sehingga terdapat aliran kecil lain yang memotong jalur tembok.Â
Air yang mengikis badan tembok lama-lama menenggelamkan dan hanya sedikit terlihat bagian atasnya. Seperti tembok besar di bagian lain, di tembok besar air juga terdapat menara pandang di setiap seratus atau dua ratus meter. Menara tersebut juga dinamakan menara panah karena dulunya menara tersebut dipakai untuk menembaki musuh yang akan menerobos tembok. Di sebagian menara terdapat tangga kecil di mana kita dapat naik di lantai kedua sampai atau ketiga untuk melihat pemandangan yang lebih luas. Sebelumnya menara pengawas ini digunakan oleh pasukan kerajaan sebagai pos pengawasan dan tempat beristirahat.
Para pecinta hiking memang memilih bagian-bagian tembok besar yang mereka namai dengan tembok besar liar atau yang tidak terawat untuk tujuan hiking karena medannya yang menantang. Sebenarnya tembok besar air cukup banyak dikunjungi oleh para pecinta hiking. Di kaki bukit terdapat taman kastanya yang telah ada sejak zaman dinasti Ming. Pada waktu itu para tentara yang ditugaskan untuk menjaga tembok besar air menanam kastanya di kaki bukit.