Mohon tunggu...
bayu ertanto
bayu ertanto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya adalah orang yang sangat suka keindahan dan seni

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Lulung The Godfather

6 Maret 2015   14:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:05 5131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Lulung GokilZ XD"][/caption] Sudah lama saya tidak menulis di Kompasiana. Setelah lama vakum akhirnya baru dapat menulis kembali karena bosan dengan kegiatan sebelumnya (main games, berforum, bekerja, belajar, nonton filem) hehehe. Kali ini saya ingin membahas tokoh yang sudah tidak asing bagi para pembaca berita mengenai kisruh Ahok melawan DPRD. Seorang tokoh yang dalam wawancara dengan majalah Tempo tidak ragu menyebut dirinya sebagai seorang Godfather atau bisa disebut dengan bosnya mafia atau para preman. Wawancara H. Lulung dengan Tempo bisa disimak di dalam link ini: ini http://www.tempo.co/read/news/2013/08/19/214505365/Lulung-Saya-Meludah-Saja-Jadi-Duit H. Lulung yang pernah bekerja mengais sampah di Tanah Abang ketika masih usia Sekolah Dasar ini sekarang telah menjelma menjadi seorang yang hanya dengan meludah saja bisa menghasilkan uang, hehehehehe. Apalagi sekarang dia punya tunggangan yang sangat keren ini penampakannya: [caption id="" align="aligncenter" width="780" caption="Lambo Lulung bray"]

[/caption] Lulung yang pada awalnya cuma mengais kardus bisa menjelma menjadi seorang preman tentu juga atas bantuan dari jasa-jasa Hercules. Investigasi majalah Tempo edisi 15 November 2010 berjudul Geng Reman Van Jakarta pernah mengulas kiprah Haji Lulung dengan judul " GENG PREMAN VAN JAKARTA". Saat itu terjadi perang antar geng kelompok Timor pimpinan Hercules Rozario Marshal melawan geng preman tuan rumah jawara Betawi Muhammad Yusuf Muhi alias Bang Ucu. Haji Lulung pun walaupun katanya aseli Betawi malah memilih merapat ke kelompok Timor dan memberikan dukungannya kepada Hercules. Sampai akhirnya Hercules pun berhasil menguasai tanah abang dan tentunya Lulung pun kecipratan bagian, hehehehe. Sampai kemudian Lulung pun berekspansi dan mendirikan PT Putraja Perkasa, lalu PT Tujuh Fajar Gemilang, dan PT Satu Komando Nusantara. Perusahaan ini disesuaikan dengan bidang Lulung, yaitu jasa keamanan, perparkiran, dan penagihan utang. Berbagai jabatan organisasi kemudian mulai diemban oleh Lulung untuk menancapkan taringnya yang semakin dalam di dunia perpotilitikan. Selain terpilih sebagai Ketua DPW PP DKI Jakarta, dia juga adalah Ketua DPC PPP Jakarta Pusat. Dia pun juga dikenal sebagai Ketua Pemuda Panca Marga DKI Jakarta dan Sekretaris Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi (sebuah ormas yang udah gak asing lagi buat orang betawi). Sehingga dia menjadi tokoh "Godfather" Tanah Abang yang mulai disegani. Bahkan sampai 2000 orang telah berhimpun padanya, dan kemudian disalurkan menjadi tenaga kerja produktif di berbagai sentra bisnis Tanah Abang. Namanya yang semakin mencuat karena 'kesuksesan' membina karirnya dari seorang pemulung sampai menjadi seorang tokoh ormas terkemuka membuat Lulung mempunyai jumlah massa pendukung fanatik yang tidak sedikit. Di tengah pesimisme dan apatisme warga Jakarta terhadap politik, Lulung Lunggana yang memiliki massa karena keaktifan dia di dunia bisnis jasa keamanan, perparkiran, dan penagihan utang serta kepengurusan organisasi kemashyarakatan terpilih menjadi anggota DPRD bahkan sampai sekarang menjabat sebagai juru bicara dan wakil ketua DPRD. Kemampuan Lulung dalam merubah takdir hidupnya ini sepertinya menarik kalau semisal dibuat menjadi sebuah film seperti The Godfather yang diperankan oleh Al Pacino, hahaha. Melihat kisah yang terjadi pada hidup Lulung tentu mengingatkan saya juga kepada kisah Der Fuhrer Hitler, seorang gelandangan seniman jalanan yang menjelma menjadi presiden Jerman pencetus perang dunia ke 2. Bukan sesuatu yang mengherankan bila di dunia ini selalu ada peran antagonis yang lahir dari dunia-dunia kelam dengan kisah hidup yang menarik. Saya mencoba untuk menuangkan tulisan saya berdasarkan informasi dari yang saya dapatkan di website secara iseng yang keliatannya seperti mengidolakan Lulung walaupun mungkin saya membenci Lulung dan juga premanisme yang ada di tanah air.  hehehehehe Tidak lupa saya menyertakan tagar #SaveAhok, semoga saja engkoh bisa diberikan kekuatan untuk menghadapi main villain semacam Lulung ini. Salam Damai Why Always Serious XD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun