Mohon tunggu...
Josephine Wulan
Josephine Wulan Mohon Tunggu... -

Saya ingin belajar..Belajar dan belajar.. Saya masih baru, jadi semua saran dan kritik saya terima.. Terima kasih

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Polemik Sepuntung Rokok

31 Mei 2012   11:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:33 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13384632091234237181

[caption id="attachment_191753" align="aligncenter" width="300" caption="http://www.coconias.com"][/caption] Setiap tanggal 31 Mei diperingati sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Banyak pihak yang gencar melakukan kampanye anti rokok. Rokok, menuai banyak kontroversi. Disatu sisi rokok menambah devisa negara melalui pajak namun disisi lain rokok membuat masalah kesehatan yang cukup serius bagi perokok aktif maupun pasif. Hal tersebut menjadi sebuah polemik berkepanjangan dari sepuntung rokok. Sudah menjadi rahasia umum bahwa  sepuntung rokok mengandung banyak zat berbahaya bagi tubuh, seperti Nikotin (yang membuat kecanduan dan dapat merusak jaringan otak); Tar (yang menyebabkan kanker paru - paru); CO atau karbon monoksida (yang dapat menyebabkan tubuh kekurangan oksigen); zat karsinogen (yang merupakan pemicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh); zat iritan (mengotori kantung udara dalam paru2).   (http://organisasi.org/beberapa-zat-kimia-berbahaya-yang-terdapat-dalam-asap-rokok) Asap rokok mengandung ribuan bahan kimia beracun dan bahan-bahan yang dapat menimbulkan kanker (karsinogen). Parahnya, zat berbahaya yang terkandung dalam rokok bukan hanya mengganggu kesehatan pada perokok aktif melainkan juga pada perokok pasif (orang yang tidak merokok). Ternyata rokok lebih berbahaya bagi perokok pasif karena  sebagian racun yang terkandung dari sepuntung rokok itu berasal dari asap rokok yang terhirup tanpa disaring. Zat yang terkandung dalam asap rokok adalah karbonmonoksida, amoniak, asam hidrosianat, nitrogen oksida dan formaldehid. Dari zat yang terkandung dalam asap rokok diatas, menyebabkan perokok pasif mempunyai resiko lebih tinggi untuk menderita kanker paru - paru dan penyakit jantung ishkemia. Bahaya untuk bayi dan anak - anak yang menjadi perokok pasif mempunyai resiko lebih besar untuk menderita bronchitis, pneumonia, astma. Memang susah mengatasi polemik dari sepuntung rokok ini jika tidak ada kesadaran dari masing - masing individu yang menjadi perokok aktif. Jika memang anda (perokok aktif) yang menyanyangi keluarga dan orang-orang disekitar anda tentu anda tidak sembarangan merokok didekat mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun