Mohon tunggu...
Jonathan Hamonangan Tobing
Jonathan Hamonangan Tobing Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Naturalisasi Solusi atau Destruksi?

5 Juni 2024   15:05 Diperbarui: 5 Juni 2024   15:07 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini isu-isu tentang penggunaan pemain naturalisasi sedang mencuat di Indonesia, terutama setelah gemilangnya permainan Tim Nasional sepak bola Indonesia di ajang Asian Football Championship U-23 2024. Di ajang tersebut Timnas sepak bola Indonesia dihiasi oleh sekitar 4 pemain naturalisasi yaitu Justin Hubner, Rafael Struick, Nathan Tjoe-an dan Ivar Jenner.

Walaupun dengan apiknya performa Timnas Indonesia di AFC U-23 2024 performa mereka masih saja menuai banyak kritikan dari para penonton dan pengamat sepak bola dikarenakan penggunaan dan ketergantungan Timnas Indonesia terhadap pemain naturalisasi, dalam setiap pertandingan Timnas Indonesia di AFC-U23 2024 setidaknya ada 2 sampai 3 pemain naturalisasi yang menjadi starting-lineup.

Hal ini pun akhirnya menuai opini kontra, salah satu orang yang paling gencar menyuarakan tentang isu ini adalah mantan komentator seta pengamat sepakbola terkemuka di Indonesia yang sudah malang melintang di Televisi Indonesia bernama Bung Towel. 

Pria yang memiliki nama asli Tommy Welly terlihat sering sekali menyoroti kebijakan PSSI yang akhir-akhir ini sering menaturalisasi Pemain. Sejauh ini terdapat sekitar 11 pemain Timnas Indonesia yang merupakan naturalisasi dari berbagai negara. 

Namun dalam prosesnya menyuarakan hal tersebut ia mendapat opini kontra lain yang Saat Bung Towel menyuarakan opininya tentang Naturalisasi pemain banyak sekali yang menentang pendapatnya, salah satunya adalah mantan pelatih Timnas Futsal Indonesia sekaligus pengamat sepakbola Justinus Lhaksana. Pria yang kerap disapa Coach Justin ini justru setuju dan mendukung apa yang dilakukan oleh PSSI.

Perdebatan antara dua orang inilah yang membuat isu ini menjadi viral dan trending di berbagai media. Hal ini juga membuat adanya perdebatan antar pengguna di berbagai media sosial seperti X, Instagram, dan Youtube

Solusi? Destruksi

Namun ditengah perdebatan yang sangat panas ini perlu diketahui juga bahwa proses penaturalisasian pemain ini bukanlah suatu hal yang sepenuhnya betul, bukan juga suatu hal yang sepenuhnya salah.

Naturalisasi pemain tentunya akan dapat memperkuat permainan sebuah skuad secara instan, Karena sebelum melakukan naturalisasi pastinya akan ada seleksi tersendiri dari Asosiasi tentang pemain mana yang layak untuk dinaturalisasi mulai dari fisik, skill hingga kedisiplinannya.

Selain dapat meningkatkan kekuatan skuad timnas secara menyeluruh pemain naturalisasi juga dapat melengkapi apa yang tidak dimiliki skuad Timnas sebelumnya, contohnya karena kebanyakan pemain Timnas sepakbola Indonesia memiliki postur badan yang cenderung lebih pendek dibandingkan pemain bola pada umumnya seringkali kita kalah pada saat duel bola lambung di udara, tetapi dengan adanya pemain naturalisasi dengan postur badan yang cenderung lebih tinggi Timnas memiliki seseorang yang dapat menang saat duel di udara.

Selain dari segi permainan, datangnya pemain naturalisasi akan secara tidak langsung meningkatkan minat dan kegemaran sepakbola di Indonesia. Dengan permainan yang makin gemilang, para penonton dan pendukung setia timnas juga akan bertambah banyak dan terus mengembangkan olahraga sepakbola di Indonesia nantinya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun