Mohon tunggu...
GUS EKO
GUS EKO Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas berbagai kebijakan publik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengamat kebijakan publik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Obama, Kepemimpinan Gaya Anda

30 Oktober 2012   09:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:13 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Barrack Obama bukan pemimpin yang berfokus pada diri sendiri.

Pelajaran komunikasi sederhana adalah: kalau anda tak mau menjadi orang yang membosankan, jangan banyak bicara tentang diri anda sendiri. Ajaklah orang lain bicara tentang mereka, dalam sisi psikologis anda berada di pihak mereka. Itulah namanya empati.

Maret lalu, Amerika Serikat hampir dilanda isu SARA, menyusul penembakan remaja kulit hitam di Sanford, Florida. Kasusnya bermula saat Trayvon Martin, 17 tahun, ditembak seorang pria bernama George Zimmerman. Saat itu, Martin baru saja membeli minuman dan permen kemudian melewati daerah tempat Zimmerman tinggal. Zimmerman curiga atas gerak-gerik bocah yang berjalan dengan jaket kerudung n di tengah hujan, lalu menelepon layanan darurat 911 dan mengabarkan laki-laki mencurigakan di tempatnya. Operator 911 menyatakan agar Zimmerman tak berbuat apa-apa, “Nanti polisi yang menanganinya.” Zimmerman, lelaki Hispanik kulit putih, merupakanmantan petugas siskamling sukarela, yang memiliki izin untuk membawa senjata.

Namun, berita selanjutnya, Trayvon ditemukan meninggal dengan tembakan di dadanya, dengan Zimmerman mengaku sebagai pelaku penembakan. Alasan Zimmerman untuk membela diri, dilindungi di negara bagian Florida, yang memungkinkan warga negara menggunakan kekerasan yang mematikan ketika mereka berada dalam risiko terbunuh atau terluka parah oleh seorang penyerang. Empat bulan kemudian, setelah didakwa melakukan pembunuhan tingkat dua, Zimmerman meninggalkan Penjara Seminole County, setelah Hakim Kenneth Lester menyetujui jaminan sebesar 1 juta dollar AS.

Yang menarik dari kasus ini adalah pernyataan Presiden Barrack Obama, yang sampai mengeluarkan pidato khusus, terutama karena peristiwa ini memantik solidaritas berupa aksi massa besar-besaran di New York dan kawasan lain. "If I had a son, he would look like Trayvon," kata Obama dalam pernyataan awalnya mengecam kasus ini. Sebagaimana diketahui, pasangan Barrack dan Michelle Obama memiliki dua puteri, Malia Ann (14) dan Natasha atau Sasha (11).

Mendekatkan diri pada audiens

Gaya Obama mendekatkan diri pada audiens juga dilakukan persis saat menyampaikan dukacita pada penembakan massal di sela-sela pemutaran perdana film terbaru Batman, The Dark Knight Rises, di bioskop The Century 16, Aurora, Colorado, Juli lalu. Insiden yang dilakukan James Eagan Holmes. Sarjana Neurosains berusaia 24 tahun itu, menewaskan 12 korban tewas dan 59 luka. Eagan mempersonifikasikan dirinya sebagai Joker, penjahat sadis bermuka badut di sekuel Batman.

Begitu mengetahui peristiwa tragis di tengah malam itu, keesokan harinya Obama mempercepat kampanyenya di Florida, dan segera memberikan pidato duka, serta perintah pengibaran bendera setengah tiang. “Masih banyak hari lain untuk politik, ini saatnya untuk berdoa,” kata Obama saat mengakhiri acaranya di Florida. Tak cukup di situ, Obama juga mengunjungi korban di RS Colorado, serta memeluk para keluarga yang tengah berduka. “Michelle dan saya sangat terkejut dan sedih atas kejdian penembakan di Colorado. Ini saatnya berdiri bersama dengan warga Aurora,” katanya.

Begitupula saat hari-hari ini Amerika dilanda Badai Sandy, Obama membatalkan kampanyenya di Orlando, Florida. Dijadwalkan berpidato bersama di sebuah universitas, Obama memilih kembali ke Gedung Putih untuk memantau persiapan tanggap darurat Badai Sandy. Pembatalan kampanye juga diakukan di Virginia dan Green Bay, Wisconsin.

Sebaliknya, Obama mengunjungi markas Badan Federal Penanganan Keadaan Darurat (FEMA) di Washington, dan mengeglar konferensi telepon dengan para gubernur dan walikota daerah yang mungkin terpengaruh Badai Sandy. Obama mengatakan,Badai Sandy adalah "badai serius dan besar", dan mendesak warga di semua negara bagian tersebut agar "memperhatikan secara sungguh-sungguh" serta "mengikuti instruksi pejabat lokal dan negara bagian anda".

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang berempati. Pemimpin yang fokus pada korban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun