Siang itu matahari memancarkan sinarnya yang sangat terik. Ditambah hembusan angin utara yang cukup kencang. Seolah terjadi perdebatan hebat antara angin utara dan matahari tentang siapa yang paling kuat diantara mereka.
Namun tidak untuk mereka. Yaaaa.... Mereka yang sedang sibuk basah kuyup berjibaku dengan air kotor dan bau busuk yang menusuk hidung hingga kedalam rongga paru-paru. Bagi siapa pun yang tidak terlatih atau terbiasa dengan hal tersebut, dapat dipastikan akan merasa enggan untuk melakukan apa yang sedang mereka lakukan. Tak peduli seberapa teriknya matahari ketika itu, Â tak peduli seberapa kencang angin yang menerpa tubuh mereka, tubuh yang bercampur basah dan berselimut aroma busuk.Â
Tak peduli seberat apapun medan yang akan mereka lalui. Tak peduli siang atau malam, bagi mereka tugas adalah sebuah amanah dan tanggung jawab besar yang harus mereka laksanakan. Mereka adalah salah satu dari sekian banyak Unit Pemadam Kebakaran yang bertugas di lini belakang dalam setiap Operasi Pemadaman.
Quick Respon Fire Fighting Crew,merupakan salah satu Unit Khusus terlatih milik Dinas Penanggulangan Kebakaran Dan Penyelamatan DKI Jakarta yang salah satu fungsi utamanya adalah menyediakan Sumber Air dalam setiap operasi pemadaman kebakaran.
 Lancarnya dan keberhasilan sebuah operasi pemadaman dalam suatu peristiwa kebakaran sangat dipengaruhi oleh kerja keras serta semangat pantang menyerah dari regu ini dalam mencari dan memanfaatkan sumber air yang ada dalam kondisi dan situasi apapun.Â
Tak banyak yang mengetahui peran dan fungsi dari regu ini. Bahkan media sekalipun tak pernah meliput tugas mereka ketika terjadi kebakaran besar yang melanda pemukiman atau salah satu objek vital. Walaupun peran dan fungsinya dilini belakang, jauh dari pemberitaan dan mungkin tak pernah mendapatkan sebuah apresiasi, sama sekali tak pernah menyurutkan semangat mereka dalam melaksanakan tugas. Â
Mengabdi sepenuh hati serta bekerja dengan tulus ikhlas telah mereka tanamkan di hati mereka. Bergerak senyap namun pasti. Menemukan sumber air lalu mensuplai untuk mendukung setiap proses operasi pemadaman yang sedang terjadi. Cukuplah hanya Alloh swt yang mengetahui. Tak perlu sorotan media ataupun sekedar apresiasi.
Mengutip sebuah syair:
Meskipun kau mampu lampui ujung barat sampai ujung timur bumi, kau daki seribu gunung, kau taklukan samudra luas, kau telasak seribu hutan rimba belantara, dan kau susuri padang pasir luas nan gersang kering kerontang namun jika  hanya untuk mencari wajah manusia (perhatian, kecintaan, popularitas dan simpati orang lain) hal itu sungguh perbuatan sia-sia hanya akan menimbulkan sesal akhirnya. Mencari wajah kepada manusia seperti bergantung pada akar yang lapuk sedangkan mencari wajah (ridha) Allah SWT seperti bergantung pada tali yang amat kuat. Kecintaan manusia bersifat sementara, dan kau hanya akan dibuat lelah seumur hidup jika mencarinya sedangkan kecintaan Tuhanmu kekal slamanya dan lebih baik balasannya. Hati-hatilah dengan amal yang sia-sia yaitu beramal untuk mencari muka manusia. Diakhirat amalnya seperti debu yang berterbangan, tak berarti apa-apa".