Candi Prambanan terletak di Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia. Candi yang berada di kawasan Taman Wisata Candi Prambanan ini berada di dalam kompleks yang memiliki luas 80 hektar. Candi Prambanan ini memiliki tiga candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut merupakan lambang dari Trimurti dalam kepercayaan Hindu.Â
Ketiga candi tersebut menghadap ke arah timur dan setiap candi utama memiliki candi pendamping yang menghadap ke barat. Candi pendamping tesebut ialah Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu.
Cantiknya Candi Prambanan tentunya dapat terlihat pada relief-relief yang terukir di bangunan candi. Relief-relief tersebut memiliki makna terkait menceritakan epos Hindu, yakni Ramayana dan Krishnayana. Relief yang terukir dapat dilihat pada dinding sebelah dalam pagar, sepanjang lorong yang mengelilingi tiga candi utama. Relief tersebut dapat dibaca dari arah kiri ke kana searah jarum jam mengitari candi. Hal ini sesuai dengan ritual pradaksina, yaitu ritual mengelilingi banguan suci searah jarum jam.
 Makna-makna relief Candi Prambanan memiliki perbedaan di setiap candi utama, akan tetapi makna-makna tersebut memiliki keterkaitan. Di dalam Candi Siwa yang sering dikenal sebagai Candi Roro Jonggrang sebab memiliki Arca Durga Mahisasuramardani yang sering disebut dengan Arca Roro Jonggrang. Seperti namanya, Candi Siwa pun dinamai demikian karena terdapat Arca Siwa di dalamnya. Relief Ramayana yang terdapat di sepanjang dinding Candi Siwa dimaknai dari kisah Wisnu yang diminta untuk turun ke muka bumi oleh para raja demi mengatasi kekacauan yang telah dibuat oleh Rahwana.
Relief Ramayana pada Candi Siwa ini diakhiri dengan selesainya pembangunan jebatan melintasi samudera menuju Negara Alengka. Relief Ramayana memiliki kelanjutan kisah yang terukir di dinding Candi Brahma. Selain itu, pada satu dinding candi terdapat ukiran berupa seekor singa yang berdiri diantara dua pohon kelapataru. Hiasan tersebut terdapat di seluruh kaki Candi Siwa.
Candi Brahma memiliki lanjutan kisah dari relief Ramayana yang terukir di Candi Siwa. Cerita Ramayana yang terdapat di panil Candi Brahma ini mengisahkan tentang peperangan yang dialami oleh Rama dan dibantu oleh adiknya, Laksmana dan bala tentara kera. Mereka melawan Rahwana untuk menculik Sinta, istri Rama yang telah diculik oleh Rahwana. Cerita tersebut berlanjut hingga Sinta pergi mengembara karena diusir oleh Rama yang telah meragukan kesuciannya. Akhirnya, Sinta melahirkan seorang anak di hutan dengan perlindungan seorang petapa.
Berbeda dengan Candi Brahma dan Candi Siwa yang menampilkan relief Ramayana. Dinding di dalam Candi Wisnu dihiasi oleh relief Krisnayana. Selain itu, sepanjang dinding tubuh candi dipenuhi oleh pahatan yang menggambarkan Lokapala. Relief Krisnayana yang terdapat di dinding Candi Wisnu ini merupakan kisah kehidupan Krisna sejak ia dilahirkan hingga menjadi pemilik tahta Kerajaan Dwakara. Relief Krisnayana menceritakan mengenai Krisna yang merupakan titisan Dewa Wisnu sebelum ia lahir ke dunia, masa kanak-kanak, masa remaja, dan masa dewasa Krisna, termasuk perlawanannya mengalahkan Kamsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H