Mohon tunggu...
JOJIE AWANG YUSUFA
JOJIE AWANG YUSUFA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah salah satu mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN. Saya berasal dari prodi DIV Manajemen Keuangan Negara konsentrasi Manajemen Penerimaan. Konsentrasi saya mempelajari berbagai peraturan serta hal-hal yang berhubungan dengan perpajakan, kepabeanan dan cukai, serta akuntansi. Hobi saya berolahrga. Keahlian lain saya adalah kemampuan fotografi dan videografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenaikan Batas Harga Rumah Pekerja Bebas PPN serta Dampaknya terhadap Industri Properti

22 Juli 2023   15:20 Diperbarui: 22 Juli 2023   15:56 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kenaikan batas harga rumah pekerja yang bebas PPN juga berpotensi mempengaruhi regulasi dan kebijakan pemerintah terkait perumahan dan properti. Pemerintah mungkin perlu melakukan evaluasi dan penyesuaian kebijakan perumahan untuk memastikan bahwa program perumahan pekerja sesuai dengan tujuan sosial dan ekonomi yang diinginkan. Kebijakan dan insentif pemerintah terhadap perumahan pekerja dapat mempengaruhi kinerja bisnis properti secara keseluruhan dan menjadi faktor penting dalam strategi dan operasional perusahaan properti..

Kenaikan batas harga rumah pekerja bebas PPN dapat memiliki dampak yang lebih luas pada iklim investasi dan kepercayaan pasar properti secara keseluruhan. Keputusan pemerintah terkait program perumahan pekerja dan dinamika pasar properti dapat mempengaruhi persepsi para investor terhadap stabilitas dan potensi pertumbuhan sektor properti. Oleh karena itu, perusahaan properti harus memantau dengan cermat perubahan regulasi dan kebijakan yang terjadi, serta meresponsnya dengan strategi bisnis yang adaptif untuk tetap kompetitif dan berkelanjutan dalam lingkungan bisnis yang dinamis. Mereka perlu tetap berfokus pada peningkatan kualitas proyek, efisiensi operasional, dan keberlanjutan finansial agar dapat menarik investasi dan mempertahankan kepercayaan para pemangku kepentingan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun