Sebuah drama kehidupan di mulai, berawal dari obsesi mencari nafkah di ibu kota, 2 sahabat denia dan dhea yang mencoba ingin menaklukan bangsatnya ibu kota, keberanian mereka tak bisa di tawar lagi.petuah orang tua yang selalu di hempas, kalah dengan pembelaan diri. 3 jam perjalanan kereta api menghantarkan mereka tiba di kota metropolitan itu.
dhea: "wah yakin nih kita akan pergi kejakarta?
denia : " ia dong, tapi jujur gw baru kali ini nih pergi ke jakarta naik kereta, lo udah pernah belum?
dhea: "euh sarua atuh gw juga baru kali ini, gila yah elu berani banget"
denia: "eh atuh kan demi cita - cita... hahha, tapi janji ya sebelum kita sukses jangan dulu pacaran okeh !"
dhea: oke lah ... say no for love in office
seperti orang kampung menganga melihat megahnya gedung tinggi,mobil mewah lalu lalang menggilas hitamnya aspal yang mulus, rindangnya pepohonan yang meneduhkan teriknya penguasa siang, saat itu juga mimpi menjadi orang besar tertanam di kepala 2 sahabat terebut.
berbekal surat lamaran yang terbungkus amplop coklat besar yang mereka tenteng dari bandung menuju jakarta, dengan penuh percaya diri dan malu yang menggelayut kala orang melihat dan memicingkan mata melihat mereka si pencari kerja. ke dua nya membalas dengan tatapan tajam membabi buta seoalah ingin berbicara "lihat nanti, klo gw jd orang sukses, gw bikin lo naik haji dan lo minta ampun sama tuhan karena udah ngerendahin gw hari ini"
impian bkerja di ibukota terwujud, mereka bekerja di satu kantor namun divisi yang berbeda...suasana baru beradaptasi dengan orang - orang baru berbagai macam karakter mereka hadapi, meskipun satu kosan mereka jarang sekali ketemu. ada saatnya ketemu dhea curhat tentang kerjaanya sayangnya yang di ceritakan adalah kisah percintaan di kantornya, perjanjian yang sudah mereka buat untuk say no for love in office di rusak. yah dhea break the rule...yah dhea cinlok alias cinta lokasi...denia apriori sama sikap dhea yang ambil keputusan sendiri, cinta cinta cinta memang anugrah lo akan merasa di bawa kelangit paling tinggi, denia pun ga bisa berbuat apa - apa, denia cuma bisa bilang..
"jaga diri lo baik - baik ini jakarta nona"
tapi sayang nya cinta dhea adalah cobaan berkepanjangan...dhea terlalu di bawa ke surga, dhea sudah tidak berjilbab lagi,sesekali denia menemukan sabun hotel dan bukti pembayaran hotel. denia tidak mau curig, mungkin saja dhea ada tugas luar kota.tapi kok hotel di jakrta ya? Ah sutralah ..
malam itu langit tak sedikitpun menampakkan titik cahaya terangnya, tiba tiba, terdengar suara mobil dan sura berisik menangis turun dari mobil, dhea menangis dan masuk menuju kamar ku. Tak banyak yang bisa di ceritakan selain ia menyebut nama pria bejad itu.
Semalaman denia terjaga dari tidurnya dan sesekali menoleh melihat raut wajah dhea yang tidur terlelap seperti menggambarkan kesusahan dalam batinnya. Denia berencana ingin menanyakan apa yang terjadi sesungguhnya?
Suara ayam berkokok untunglah bukan suara babi menggorok ..
Denia terbangun masih dalam keadaan kantuk yang sangat, melihat dhea yang sedang teronggok disudut kamar sambil menangis. Denia pun memeluk dengan eratnya meski di rasa tidak nyaman Karena belum cuci muka dan gosok gigi. Tapi saat itu denia ingin menunjukkan bahwa sahabat adalah segalanya, yang akan meneduhkan di saat sahabtnya merasakan panasnya matahari, akan membuat tertawa dikala sedih, akan membuat sejuk di kala ia kedinginan, akan membukakan jalan di kala ia menemukan kebuntuan.
Dhea: "lo tau? Gw udah tidur sama ardy, gw hamil, gw udha gugurin kandungan gw, dan sekarang dia mau nikah sama perempuan lain” mantan pacarnya dulu"
Denia:" ya ampun …gw ga nyangka lo bisa begini, apa sih yang ada di otak lo saat itu? Gimana tanggung jawab gw sama keluarga lo?, gw yang udah bawa lo ke Jakarta, tapi gw ga bisa jagain lo disini.. anjiiiiiiiingggg… gw kan udh pernah bilang jangan pernah main cintaaa"
Dhea: "tapi semuanya udah terjadi, dana gw gat au mesti gimana, gw udah hancur…"
Denia: "lo mesti tobat, dan sekarang jangan pernah lagi lo ketemu sama itu orang, insyaallah, klo emang ini mesti jadi jalan lo begini, tuhan akan memberikan kemudahan buat lo asalkan lo tobat …
Dhea malah kalap, dia nyari pisau dan hampir aja mau bunuh diri, dia merasa hidupnya udah ga berarti lagi, gak lama ibu kos ngetuk pintu kamar ,
Ibu kos: "ada apa?
Denia :"ga ada apa – apa bu… baik – baik aja kok…"(denia teriak dari dalam kamar"
Ibu kos pun ngerasa yakin dan dia pergilah… ah saat itu denia bener – bener bingung, karena nasi sudah jadi bubur, apa yang harus di lakukan? Gak mungkin juga lapor ke orangtuanya denia, trus minta pertanggung jawaban itu laki – laki. Yang ada mungkin malah nambah penderitaan orang tua nya dhea..
Singkatnya, dhea saat itu janji ga akan hubungi lagi laki – laki itu. Yah denia percaya dan mereka menjalani hari seperti biasa meskipun jelas dari sikap dan raut wajah dhea berubah drastis setiap harinya… 1 tahun berjalan, ternyata dhea masih aja menemui ardy. Malahan dia bilang akan menikah siri.. pernikahan siri mereka berjalan sudah hampir 3 tahun dan ardy sudah memiliki hampir 3 orang anak. dan gak sedikit cerita menyedihkan yang denia dengar tentang dhea, di pergoki istri nya ardi, di tampar istrinya ardy, di terror, sampai dhea harus berpindah – pindah kosan. Dan tahun ini menjadi tahun penentuan untuk dhea....untuk mengambil keputusan terpenting dalam hidupnya..
menunggu di nikahi secara resmi dan menjadi istri ke 2 >>>>>>>>>>>>>>>>seperti menunggu salju di musim panas
True Story
Copyright By Eci Simumut
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI