Mohon tunggu...
joice
joice Mohon Tunggu... -

Lulus dari Sastra China UI. Waktunya di Kompas lebih banyak dilewatkan di desk ekonomi. Khususnya meliput masalah pasar modal, investasi, keuangan. Pokoknya yang bernuansa uang miliaran bahkan triliunan rupiah. Saat ini bertugas di desk internasional, juga masih menulis soal keuangan. Tiga bulan terakhir asik belajar memainkan alat musik tradisional China, pi pa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Emas, why not ?

31 Oktober 2008   08:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:25 1681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

BELAKANGAN ini pasar modal dan pasar obligasi sedang payah. Turun banyak tapi naiknya hanya sedikit, seringkali terjadi indeks di kawasan naik, indeks di Bursa Efek Indonesia malahan melorot.  Bagi beberapa orang, membeli saham pada saat sekarang ini bukan menjadi pilihan (walaupun sebenarnya harga saham sedang discount dan dijual murah). Emas dapat menjadi alternatif investasi. Menurut salah seorang perencana keuangan,  jika terjadi inflasi tinggi harga emas akan naik lebih tinggi dibandingkan inflasi, jadi nilai aset kita tidak  tergerus inflasi. Misalnya inflasi mencapai 10 persen, harga emas akan naik 13 persen.  Sebaliknya, harga emas akan cenderung tetap saja jika laju inflasi rendah. Bahkan harga emas akan sedikit menurun jika laju inflasi di bawah dua digit. So, emas mungkin hanya bagus disimpan jika terjadi inflasi dua digit. Menyimpan emas untuk tabungan atau investasi  sebaiknya jangan yang berbentuk perhiasan karena akan dikenakan ongkos pembuatansedangkan kalau kita mau menjualnya kembali ongkos itu tidak dihitung. Sebaiknya menyimpan emas berbentuk koin atau kepingan. Kelemahannya, emas jenis ini nggak bisa dipakai untuk arisan atau ke pesta.  Selain itu perlu tempat penyimpanan khusus pula seperti emas perhiasan, agar terhindar dari tangan jahil.  Bukan hanya nomor rekening pada selembar kertas seperti saham atau reksa dana. Emas koin atau batangan dapat dibeli di pemasok emas utama di negeri ini, Aneka Tambang. Antam memiliki unit bisnis pengolahan dan pemurnian Logam Mulia. Alamatnya di Jl Pemuda Raya Bekasi Km 18 Pulo Gadung, Jakarta Timur 13210, telepon   (021) 4757108. Web sitenya www.logammulia.com Di situ berbagai bentuk emas batangan, koin, bahkan granula yang dijual dalam paket kantongan, minimal 1 kg (banyangin beli gula pasir 1 kg, tapi isinya emas……). Kalau mau pesan untuk bentuk khusus juga bisa, misalnya medali atau bentuk lainnya. Harga pembelian emas di Logam Mulia mengacu pada prinsip semakin banyak beli semakin murah. Semua emas yang dijual di Logam Mulia berkadar 999,9 persen. Pada 31 Oktober 2008, harga 1 gr emas  seharga Rp 300.500. Jika membeli 2 gr totalnya Rp 567.500 setara dengan Rp 283.750 per gram. Emas batangan 10 gr dihargai Rp 2.721.000 atau Rp 272.100 per gramnya. Emas batangan 100 gram dibandrol Rp 26.802.000 atau Rp 268.020 per gramnya. Untuk emas 1000 gr dilepas seharga Rp 267.000.000 atau Rp 267.000 per gram. Logam Mulia juga bersedia membeli kembali emas dengan harga  Rp 246.000 per gram. Tidak semua emas batangan atau koin itu siap tersedia, beberapa ukuran harus dipesan terlebih dahulu. Selain di Logam Mulia, emas lantakan juga dapat dibeli di kantor Pegadaian. Sumbernya sama, dari Logam Mulia juga. Sehingga harga di Pegadaian lebih tinggi 2-3 persen dari harga di Logam Mulia ditambah dengan biaya pengiriman. Maklumlah, mereka juga perlu ongkos ke Pulo Gadung nun jauh di sana (jauh dari Palmerah tapi dekat dari Kelapa Gading). Belum lagi risiko dicopet…….. Toko-toko emas di Melawai, tersedia pula emas lantakan dengan biaya lain lagi, lebih tinggi Rp 10.000 per gram dari harga di Logam Mulia. Jangan lupa minta sertifikat keaslian dari Logam Mulia Antam kalau membeli emas lantakan di toko emas. Siap beli emas ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun