Mohon tunggu...
JOHRIANSYAH
JOHRIANSYAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kritikus Muda

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belanda Tidak Pernah Jajah Indonesia, Ini Faktanya!

15 Oktober 2024   18:49 Diperbarui: 15 Oktober 2024   18:50 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 https://dialeksis.com/data/fakta-sejarah-keberadaan-belanda-selama-menjajah-indonesia/

Premis mayor: Belanda menjajah wilayah yang sekarang disebut Indonesia.

Premis minor: Para pejuang melawan penjajahan Belanda di wilayah tersebut.

Kesimpulan: Para pejuang melawan Belanda demi Indonesia.

Jika kita melihat kesimpulan ini, ada cacat logis yang disebut "kesalahan dalam penggunaan istilah" (fallacy of equivocation). Kata "Indonesia" dalam premis mayor dan kesimpulan digunakan secara ambigu, yaitu sebagai wilayah geografis yang belum memiliki identitas politik yang jelas pada waktu itu. Karena "Indonesia" belum menjadi negara hingga 1945, maka kesimpulan bahwa pejuang sebelum tahun tersebut berjuang untuk Indonesia tidak sesuai dengan fakta historis.

Prinsip Tawhid al-Qadhaya (Penyatuan Premis)

Ilmu mantiq juga mengajarkan tentang pentingnya konsistensi dalam penggunaan premis. Dalam hal ini, premis mengenai "Indonesia" harus digunakan secara konsisten, baik dalam konteks wilayah geografis (Nusantara) maupun entitas politik (negara Indonesia). Jika kita konsisten dalam membedakan antara Nusantara sebagai wilayah geografis dan Indonesia sebagai negara, maka argumen sejarah menjadi lebih masuk akal:

Premis mayor: Belanda menjajah wilayah Nusantara.

Premis minor: Para pejuang melawan penjajahan di Nusantara.

Kesimpulan: Para pejuang melawan Belanda demi kerajaan atau wilayah mereka, bukan demi Indonesia.

Kesimpulan ini sahih dalam kerangka mantiq, karena tidak ada ambiguitas istilah. Para pahlawan berjuang demi kedaulatan kerajaan atau wilayah mereka, bukan demi entitas yang belum ada.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun