Bohemian Rhapsody harus diakui merupakan lagu paling populer band legendaris asal Inggris, Queen. Queen identik dengan lagu Bohemian rhapsody, termasuk salah satu lagu yang paling lama menduduki puncak tangga lagu UK di tahun 70 an dengan durasi terpanjang.
Mumpung lagi demam film Bohemian Rhapsody, saya akan coba sedikit mengulas makna dibalik lagu fenomenal ini. Bohemian Rhapsody merupakan salah satu lagu dari album Queen, A Night At The Opera yang rilis tahun 1975, lagu ini ditulis sendiri oleh Freddy Mercury sang vokalisnya. Salah satu keunikan lagu ini ada unsur musik klasik didalamnya, yaitu berupa panduan suara atau koor layaknya musik opera.
Dari awal lirik lagu ini penuh teka teki, inspirasi dan makna lagu paling populer dari band asal Inggris itu beberapa waktu lalu menjadi topik yang banyak diperdebatkan. Sebagian ahli tafsir lagu berasumsi lirik lagu Bohemian Rhapsody sebagai representasi dari sebuah novel berjudul The Stranger karya Albert Camus yang dirilis pada tahun 1942 di Prancis. Sebelumnya, sebuah kaset greatest hits yang dirilis di Iran tahun 2000, mengungkap lagu Bohemian Rhapsody merupakan cerita seorang pemuda yang secara tidak sengaja membunuh seseorang, menjual jiwanya kepada setan, dan akhirnya merebut kembali jiwanya dengan bantuan para malaikat.
Meskipun sang vokalis, Freddy Mercury telah menjelaskan bahwa lagu itu sebagai 'omong kosong acak yang berirama' (random rhyming nonsense), nampakknya perspektif dari kaset greatest hits itu dianggap sebagai penjelasan yang lebih masuk akal. Dan Freddy hanya berusaha menutupi kemungkinan itu sebagai sebuah ungkapan publisitas. Di luar penjelasan dari kaset greatest hits itu benar atau tidak, banyak yang percaya bahwa lagu itu hampir dipastikan terinpirasi dari novel The Stranger karya penulis berdarah Prancis Aljazair, Albert Camus.
Dalam sebuah tulisan Camus tentang 'Theory of the Absurd' (di mana Alam Semesta dan pikiran manusia ada secara terpisah dan hanya konflik terjadi dari ketidakmampuan manusia untuk menemukan nilai dalam kehidupan). Novel itu menceritakan kisah kematian ibu Meursault, tokoh utama dalam novel The Stranger yang melakukan pembunuhan spontan terhadap seorang Arab, drama kelanjutan dalam persidangan, dan renungannya tentang kehidupan, kematian, dan kemanusiaan.
Is this the real life?
Is this just fantasy?
Caught in a landslide,
No escape from reality.
Open your eyes,
Look up to the skies and see
....
Any way the wind blows
Doesn't really matter to me, to me.
"Bohemian Rhapsody" diawali dengan cerita  seorang pemuda yang mempertanyakan realitas saat ia berjuang antara mimpi dan kenyataan. Ini mungkin terjadi tepat setelah dia tiba-tiba membunuh seseorang dan tidak yakin apakah yang baru saja dia lakukan benar-benar nyata atau hanya ilusi. Dalam lirik lagu Queen diatas 'no escape from reality' kemudian dia membuka matanya, saat itulah dia mengetahui secara pasti bahwa dia telah benar-benar membunuh seseorang. Reaksi atas pembunuhannya hampir mencerminkan pembunuhan yang dilakukan Meursault terhadap orang Arab dalam novel The Stranger.
Dalam novel itu dikisahkan, Raymond sahabat Meursault bertengkar dengan 2 orang Arab Aljazair. Melihat kejadian itu diapun mengambil pistol, kemudian Meursault mulai mendekati orang Arab, dia komplain tentang pantulan sinar matahari di punggungnya akibat kilauan cahaya dari pisau yang dibawa orang Arab dengan perspektif berlebihan. Seperti karakter lagu itu, seolah-olah Meursault dimasukkan ke dalam dunia mimpi sebagai "tembakan cahaya dari baja... seperti pisau panjang yang memotong di dahinya" dan "langit terbelah dari satu ujung ke ujung lainnya untuk menurunkan hujan "(Camus, halaman 59).
Lanjut pada lirik berikutnya, terjadi sebuah konflik antara pihak yang ingin membebaskan dengan pihak yang ingin menghukum sang pembunuh. Di dalam lagu terdengar perdebatan, suara paduan suara yang mengindikasikan ada sekelompok orang yang punya posisi sangat kuat untuk tetap memberikan hukuman, dan teriakan lemah dari kelompok yang menginginkan si pembunuh agar dibebaskan. Dalam pembelaannya, anak muda itu minta dibebaskan dengan alasan dia melakukan pembunuhan itu akibat dirasuki setan Beelzebub.
I see a little silhouetto of a man
Scaramouch, scaramouch will you do the fandango
Thunderbolt and lightning very very frightening me
Gallileo, Gallileo
Gallileo, Gallileo
Gallileo Figaro, magnifico
Di awal kesaksiannya, dia melihat bayangan seorang pria yang kemudian berkata, "Scaramouche maukah kau melakukan Fandango". Seperti diketahui, Scaramouche adalah tokoh badut dalam komedi Italia, dan Fandango itu sebuah tarian dari Spanyol. Mungkinkah orang Italia bisa melakukan tarian Spanyol? Terdengar suara dan kilatan petir yang membuat anak muda itu takut. Bayangan hitam itu memanggil galileo dan figaro (seni opera karya Rossini dan Mozart). Dia pun akhirnya minta ampunan dengan alasan dia hanyalah orang miskin dan masih muda. Testimoninya diperkuat oleh teriakan pembelaan, "Iya dia hanya seorang anak muda miskin yang berasal dari keluarga miskin. Ampunilah nyawanya dari kondisi yang janggal ini". Tapi pengadilan tetap pada keputusannya, konflik berakhir dengan keputusan " No, no, no, no, no, no".
Pada novel The Stranger, suasana konflik ini digambarkan sebagai adegan di ruang sidang, ini mirip dengan apa yang dialami Meursault. Di novel itu juga diceritakan pengadilan berulang kali mengutuk perbuatan Meursault dengan ungkapan "No, we will not let you go" saat jaksa membawa kesaksian melawan testimoni "moralitas" Meursault, yang memberi kesan juri telah membuat keputusan yang salah. Pada akhirnya, juri pengadilan tetap memberikan keputusan hukuman kepada Meursault untuk dieksekusi. Pada lagu Bohemian Rhapsody, Queen meminjam istilah dari sistem pengadilan dalam novel Albert Camus. "Bismillah" kalimat Arab yang artinya "dengan menyebut nama Allah."
Ungkapan "Bismillah" dalam lagu Queen tidak hanya menunjukkan kejadian tersebut berlangsung di negara Arab, tetapi juga menunjukkan pengadilan menggunakan nama Tuhan dalam membuat keputusan. Novel The Stranger mempunyai latar di negara Arab, Aljazair dan di dalam pengadilan berulang kali menyerukan Tuhan dalam persidangan. Di dalam novel karya Camus, Meursault digambarkan sebagai orang yang tidak percaya eksistensi Tuhan. Meursault diminta oleh hakim jika dia percaya pada Tuhan dan dia tidak menyangkal keyakinan, hakim berjanji untuk membantu menyelamatkannya dan membawanya ke jalan yang benar. Meursault tetap menyangkal, perbuatan yang dia lakukan bukan atas kehendak sendiri, tapi karena dorongan kekuatan lain yang tidak bisa dia kendalikan, seperti ada setan yang merasuki tubuhnya. Kesal karena penyangkalan Meursault akan eksistensi Tuhan, hakim menjatuhkan hukuman eksekusi mati sebagai keputusan akhir pengadilan, yang dianggap sebagai pelaksanaan kehendak Tuhan.
So you think you can stone me and spit in my eye,
So you think you can love me and leave me to die?
Oh, baby, can't do this to me, baby.
Just gotta get out, just gotta get right outta here."
Any way the wind blows...
Pada bagian lirik lagu diatas, menunjukkan adanya sebuah perubahan emosi. Intonasi nada dari lagu mulai meningkat, ada indikasi pelaku memohon agar dibebaskan semakin kuat. Ketika permohonannya tidak dikabulkan, di saat itu juga dia mulai mampu mengendalikan dirinya sendiri dan sadar akan tindakannya. Perubahan yang begitu cepat ini sama seperti kasus Meursault dalam novel Camus, di saat dia sudah menguasai dirinya juga.
Ada kisah dalam novel yang presisi dengan ungkapan dalam lirik lagu diatas, pada saat-saat terakhir sebelum eksekusi mati, ia didatangi seorang pastor yang ingin memberinya sedikit bimbingan rohani, tetapi Meursault menolak dan bahkan memakinya. Ia berkata bahwa ia tidak ingin membuang saat-saat terakhirnya dengan perbincangan mengenai Tuhan atau agama. Ia mempercayakannya terhadap "ketidakpedulian dunia". Akhirnya Meursault menutup kisah ini dengan kalimat: "Supaya semua tereguk, supaya aku tidak merasa terlalu kesepian, aku hanya mengharapkan agar banyak penonton datang pada hari pelaksanaan hukuman matiku dan agar mereka menyambutku dengan meneriakan cercaan-cercaan ."
Nothing really matters,
Anyone can see.
Nothing really matters
Nothing really matters to me.
Di bagian akhir lagu mulai terjadi kompromi, baik lirik Bohemian Rhapsody maupun Meursault merefleksikan semua kejadian dengan pasrah bahwa semua peristiwa telah terjadi, tidak ada yang perlu disesali. Menurut teori absurditas dalam novel The Stranger, Meursault akhirnya sadar bahwa setiap orang ditakdirkan untuk mati, tidak masalah karena usia tua atau dengan cara eksekusi mati. Semua yang bisa dilakukan adalah menerima kehidupan yang dimiliki, "Anywhere the wind blows" karena masih banyak manusia belum mampu mewujudkan makna dalam hidup mereka. Namun, ini tidak berarti tidak ada makna dalam kehidupan, hanya manusia yang belum menemukannya.Â
Dengan penalaran Absurditas inilah, kedua tokoh baik dalam lagu Bohemian Rhapsody maupun Meursault mampu menghadapi eksekusi tanpa penyesalan dan dengan keyakinan penuh pada diri mereka.
Di luar klaim penjelasan Freddy Mercury bahwa lagu "Bohemian Rhapsody" hanyalah sebuah omong kosong berirama yang acak, jelas dari uraian diatas setidaknya lagu ini memiliki beberapa inspirasi dari novel The Stranger karya Albert Camus. Misalnya gagasan Camus tentang absurditas, kedua karya seni tersebut sama-sama menampilkan alur cerita yang sama, seorang protagonis muda yang secara tidak sengaja membunuh seseorang, bertempur di pengadilan, dan memperoleh pencerahan. Kemudian mampu menguasai kendali atas diri mereka sendiri dan mendapat pencerahan bahwa setiap orang ditakdirkan untuk mati, pelakon utama akhirnya menghadapi eksekusi mati tanpa rasa malu dan penuh percaya diri.
Fakta bahwa banyak kemiripan pada alur cerita yang ada pada lirik lagu Bohemian Rhapsody dengan novel The Stranger, Queen tidak pernah mengakui. Mereka membiarkan publik untuk membuat interpretasi sendiri, menilai dan membuat kesimpulan berdasarkan apa yang mereka dengar dari lagu. Kemiripan bisa jadi adalah sebuah kebetulan, atau ada pihak-pihak lain yang mencoba mempresisikan sesuai apa yang mereka baca dan dengarkan..... bagaimana dengan anda?
Artikel ini juga saya tulis di laman facebook pribadi https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=551441115306139&id=100013207666148
Sumber gambar :
Bohemian Rhapsody Official Movie
www.thoughtco.com
Sumber :
http://musicmiscellany.wordpress.com/2011/10/26/bohemian-rhapsody-queen/
https://songmeanings.com/m/songs/view/3187/
Camus, Albert. The Stranger. Trans. Matthew Ward. New York: Vintage International, 1989. Print.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Orang_Asing
Queen. "Bohemian Rhapsody." A Night at the Opera. Roy Thomas Baker, 1975. MP3.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H