Mohon tunggu...
Johny Sompret
Johny Sompret Mohon Tunggu... Supir - No messenger was install

Nama saya Johny Sompret

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Kemiripan Lirik Lagu Bohemian Rhapsody dengan Novel The Stranger

5 November 2018   15:25 Diperbarui: 6 November 2018   19:17 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada kisah dalam novel yang presisi dengan ungkapan dalam lirik lagu diatas, pada saat-saat terakhir sebelum eksekusi mati, ia didatangi seorang pastor yang ingin memberinya sedikit bimbingan rohani, tetapi Meursault menolak dan bahkan memakinya. Ia berkata bahwa ia tidak ingin membuang saat-saat terakhirnya dengan perbincangan mengenai Tuhan atau agama. Ia mempercayakannya terhadap "ketidakpedulian dunia". Akhirnya Meursault menutup kisah ini dengan kalimat: "Supaya semua tereguk, supaya aku tidak merasa terlalu kesepian, aku hanya mengharapkan agar banyak penonton datang pada hari pelaksanaan hukuman matiku dan agar mereka menyambutku dengan meneriakan cercaan-cercaan ."

Nothing really matters,

Anyone can see.

Nothing really matters

Nothing really matters to me.

Di bagian akhir lagu mulai terjadi kompromi, baik lirik Bohemian Rhapsody maupun Meursault merefleksikan semua kejadian dengan pasrah bahwa semua peristiwa telah terjadi, tidak ada yang perlu disesali. Menurut teori absurditas dalam novel The Stranger, Meursault akhirnya sadar bahwa setiap orang ditakdirkan untuk mati, tidak masalah karena usia tua atau dengan cara eksekusi mati. Semua yang bisa dilakukan adalah menerima kehidupan yang dimiliki, "Anywhere the wind blows" karena masih banyak manusia belum mampu mewujudkan makna dalam hidup mereka. Namun, ini tidak berarti tidak ada makna dalam kehidupan, hanya manusia yang belum menemukannya. 

Dengan penalaran Absurditas inilah, kedua tokoh baik dalam lagu Bohemian Rhapsody maupun Meursault mampu menghadapi eksekusi tanpa penyesalan dan dengan keyakinan penuh pada diri mereka.

Di luar klaim penjelasan Freddy Mercury bahwa lagu "Bohemian Rhapsody" hanyalah sebuah omong kosong berirama yang acak, jelas dari uraian diatas setidaknya lagu ini memiliki beberapa inspirasi dari novel The Stranger karya Albert Camus. Misalnya gagasan Camus tentang absurditas, kedua karya seni tersebut sama-sama menampilkan alur cerita yang sama, seorang protagonis muda yang secara tidak sengaja membunuh seseorang, bertempur di pengadilan, dan memperoleh pencerahan. Kemudian mampu menguasai kendali atas diri mereka sendiri dan mendapat pencerahan bahwa setiap orang ditakdirkan untuk mati, pelakon utama akhirnya menghadapi eksekusi mati tanpa rasa malu dan penuh percaya diri.

Fakta bahwa banyak kemiripan pada alur cerita yang ada pada lirik lagu Bohemian Rhapsody dengan novel The Stranger, Queen tidak pernah mengakui. Mereka membiarkan publik untuk membuat interpretasi sendiri, menilai dan membuat kesimpulan berdasarkan apa yang mereka dengar dari lagu. Kemiripan bisa jadi adalah sebuah kebetulan, atau ada pihak-pihak lain yang mencoba mempresisikan sesuai apa yang mereka baca dan dengarkan..... bagaimana dengan anda?

Artikel ini juga saya tulis di laman facebook pribadi https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=551441115306139&id=100013207666148

Sumber gambar :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun