Gallileo, Gallileo
Gallileo Figaro, magnifico
Di awal kesaksiannya, dia melihat bayangan seorang pria yang kemudian berkata, "Scaramouche maukah kau melakukan Fandango". Seperti diketahui, Scaramouche adalah tokoh badut dalam komedi Italia, dan Fandango itu sebuah tarian dari Spanyol. Mungkinkah orang Italia bisa melakukan tarian Spanyol? Terdengar suara dan kilatan petir yang membuat anak muda itu takut. Bayangan hitam itu memanggil galileo dan figaro (seni opera karya Rossini dan Mozart). Dia pun akhirnya minta ampunan dengan alasan dia hanyalah orang miskin dan masih muda. Testimoninya diperkuat oleh teriakan pembelaan, "Iya dia hanya seorang anak muda miskin yang berasal dari keluarga miskin. Ampunilah nyawanya dari kondisi yang janggal ini". Tapi pengadilan tetap pada keputusannya, konflik berakhir dengan keputusan " No, no, no, no, no, no".
Pada novel The Stranger, suasana konflik ini digambarkan sebagai adegan di ruang sidang, ini mirip dengan apa yang dialami Meursault. Di novel itu juga diceritakan pengadilan berulang kali mengutuk perbuatan Meursault dengan ungkapan "No, we will not let you go" saat jaksa membawa kesaksian melawan testimoni "moralitas" Meursault, yang memberi kesan juri telah membuat keputusan yang salah. Pada akhirnya, juri pengadilan tetap memberikan keputusan hukuman kepada Meursault untuk dieksekusi. Pada lagu Bohemian Rhapsody, Queen meminjam istilah dari sistem pengadilan dalam novel Albert Camus. "Bismillah" kalimat Arab yang artinya "dengan menyebut nama Allah."
Ungkapan "Bismillah" dalam lagu Queen tidak hanya menunjukkan kejadian tersebut berlangsung di negara Arab, tetapi juga menunjukkan pengadilan menggunakan nama Tuhan dalam membuat keputusan. Novel The Stranger mempunyai latar di negara Arab, Aljazair dan di dalam pengadilan berulang kali menyerukan Tuhan dalam persidangan. Di dalam novel karya Camus, Meursault digambarkan sebagai orang yang tidak percaya eksistensi Tuhan. Meursault diminta oleh hakim jika dia percaya pada Tuhan dan dia tidak menyangkal keyakinan, hakim berjanji untuk membantu menyelamatkannya dan membawanya ke jalan yang benar. Meursault tetap menyangkal, perbuatan yang dia lakukan bukan atas kehendak sendiri, tapi karena dorongan kekuatan lain yang tidak bisa dia kendalikan, seperti ada setan yang merasuki tubuhnya. Kesal karena penyangkalan Meursault akan eksistensi Tuhan, hakim menjatuhkan hukuman eksekusi mati sebagai keputusan akhir pengadilan, yang dianggap sebagai pelaksanaan kehendak Tuhan.
So you think you can stone me and spit in my eye,
So you think you can love me and leave me to die?
Oh, baby, can't do this to me, baby.
Just gotta get out, just gotta get right outta here."
Any way the wind blows...
Pada bagian lirik lagu diatas, menunjukkan adanya sebuah perubahan emosi. Intonasi nada dari lagu mulai meningkat, ada indikasi pelaku memohon agar dibebaskan semakin kuat. Ketika permohonannya tidak dikabulkan, di saat itu juga dia mulai mampu mengendalikan dirinya sendiri dan sadar akan tindakannya. Perubahan yang begitu cepat ini sama seperti kasus Meursault dalam novel Camus, di saat dia sudah menguasai dirinya juga.