Mohon tunggu...
John Tirayoh
John Tirayoh Mohon Tunggu... -

"Tuhan Menciptakan Alam Semesta ... Selebihnya Made in China"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

The Hunger Games: Mockingjay - Part 2 "Revolusi di Panem"

5 Desember 2015   00:09 Diperbarui: 5 Desember 2015   00:09 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Katniss Everdeen sudah berhasl menjadi simbol perlawanan untuk melawan pemerintahan lalim pimpinan Presiden Snow. Dengan dukungan kekuatan dari organisasi perlawanan yang dipimpin oleh Presiden Alma Coin, inilah menjadi titik puncak revolusi yang terjadi di Panem.

Bagi Katnis sendiri, dia bukanlah serdadu Presiden Alma Coin. Katnis tetap Katnis, seorang perempuan muda yang awalnya menggantikan adiknya, Prim yang terpilih dalam permainan mematikan Hunger Games (Film pertama Edisi Hunger Games).

Bersama sebuah tim yang solid dan mumpuni, Katnis yang menjadi maskot perlawanan (propaganda untuk melawan Rezim Presiden Snow), Katnis kini sudah di pinggiran Capitol yang menjadi sarang dan kekuatan Presiden Snow.

Revolusi untuk menggulingkan Presiden Snow dengan tujuan Panem yang demokratis menjadi pilihan Katnis dan teman-teman kepercayaannya. Ketika Katnis harus di garis depan pertempuran, hadangan dan rintangan tetaplah tak ubahnya permainan Hunger Games.

Hanya saja kali ini bukan untuk memenuhi dan menturuti permainan Presiden Snow. Namun, untuk menurunkan Tahta-nya di Capitol dengan pasukan-nya.

Apakah Katnis Cs bisa menembus Capitol dan menjadikan Panem yang demokratis ? Apakah Presiden Snow masih kuat dan mempunyai senjata dan permainan yang ampuh untuk melawan rakyat yang memberontak ? dan tentunya, apakah Presiden Coin yang mengincar tahta Presiden Snow bisa demokratis ?

Itu semua nanti akan terjawab selama 137 menit episode akhir Hunger Games yang merupakan adaptasi dari novel karya Suzanne Collins.

Kisah fiksi dengan dunia ala Panem dalam imajinasi penulis novel Suzanne Collins ini, berhasil tampil ciamik dalam besutan sutradara Francis Lawrence.

Dunia bawah tanah yang kelam menuju Panem, reruntuhan kota yang hancur akibat pertempuran, hingga pusat kota Panem tampil menarik bagi anda yang (mungkin) mengikuti film Hunger Games dari pertama hingga part terakhir ini.

Mencekam dan gelap serta tanpa menghilangkan nuansa permainan Hunger Games terasa kental untuk dilihat saat Katnis Cs berusaha masuk Capitol (ibu kota Panem) yang dikuasai oleh pasukan Presiden Snow.

Konflik batin dan kisah cinta segitiga antara Katnis, Peeta, dan Gale terus menjadi bumbu pemanis dalam film ini. Tak lupa permainan politik yang memberikan kejutan-kejutan yang cukup menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun