Tokoh sentral Jason Bourne akhirnya kembali di layar lebar. Aksi memukau dan kisah aksi spionase namun dengan status buronan muncul setelah 9 tahun lewat Bourne Ultimatum. Para pecinta Jason Bourne sendiri bersorak-sorai saat diumumkan kalau "sang jagoan" muncul kembali untuk meramaikan layar lebar.
Sebagai informasi, ini adalah film ke empat yang mengisahkan Jason Bourne. Bourne Identity, Bourne Supremacy, dan juga Bourne Ultimatum. Sebenarnya pada tahun 2012 muncul film Bourne Legacy yang masih berhubungan dengan Jason Bourne. Namun dari sisi film ternyata Bourne Legacy yang tidak disutradarai oleh Paul Greengrass dan Matt Damon, kurang menggigit di mata penonton. Meskipun sudah menghadirkan tokoh baru Jeremy Renner dan Rachel Weisz.
Kembali ke film Jason Bourne, dikisahkan CIA (Badan Intelejen Amerika) sudahlah dipimpin oleh orang-orang baru. Robert Dewy (Tommy Lee Jones) duduk sebagai direktur yang baru. Mempunyai seorang analis handal Heather Lee (Alicia Vikander) yang jagoan teknologi dan IT. Kisah dimulai ketika server CIA disusupi dari Eropa oleh Nicky Parsons (Julie Stiles). Nicky sendiri merupakan Staff CIA yang akhirnya membelot dari program jahat CIA yang menghasilkan pembunuh-pembunuh untuk kepentingan kotor CIA dengan nama program Blackbriar.
Lewat penyusupan yang dilakukan oleh Nicky ke jaringan server data CIA, akhirnya berhasil mempertemukan Nicky kepada Jason Bourne (Matt Damon) yang selama ini bersembunyi dan memilih hidup berkelana dari satu tempat dan tempat yang lain.
Pertemuan Jason Bourne dan Nicky Parsons terjadi di tngah hiruk pikuk demonstrasi di Yunani saat kolaps dan bangkrut. Di tengah kekacauan dan kerusuhan yang terjadi di Athena, agen-agen CIA kembali mengejar Jason Bourne. Hingga akhirnya perlahan demi perlahan semakin terungkap, kalau semua ini ada kaitannya dengan Ayah Jason Bourne yang ternyata juga bagian dari CIA.
Kisah Jason Bourne semenjak kehadiran pertama-nya tahun 2002 lewat Bourne Identity memang memberikan sebuah kisah baru untuk film yang mengangkat tema spiionase. Serial Bourne memang mempunyai ciri khas yang berbeda dengan kisah James Bond yang juga mengisahkan mata-mata.
Film-Film Bourne menjual cerita bagaimana yang tadinya seorang spionase berdarah dingin justru menjadi duri dalam tubuh CIA. Pertentangan diri Bourne dan CIA menjadi menu yang segar dalam segi cerita dan juga aksi-aksi laga yang lebih spontan dan menarik dipandang mata.
Film Jason Bourne juga menjual hal yang sama. Sutradara Paul Greengrass tetap pada pakem ala film-film Bourne sebelumnya untuk menceritakan dan menggambarkan sang mantan agen pembunuh CIA tersebut.
Matt Damon tetaplah menjadi Jason Bourne yang merupakan idola penonton saat ini. Berbekal keahlian tinggi dan jago bela diri, setiap adegan ciamik berhasil ditunjukan dalam film yang berdurasi 123 menit. Kehadiran aktor gaek Tommy Lee Jones dan aktris Alicia Vikander yang sedang bersinar menambah bumbu untuk membuat film ini menjadi elegan.
Sayangnya, film Jason Bourne yang scenario-nya ditulis Paul Greengrass dan Christopher Rouse yang menjadi kekurangan dalam film ini. Alur cerita agak bertele-tele dan kurang menggigit. Seringkali terlalu banyak adegan monoton dan taka da sesuatu yang baru ditampilkan seperti dalam tirlogi pertama film Bourne.
Sehingga film Jason Bourne dapat dikatakan membosankan seperti Bourne Legacy yang muncul pada tahun 2012. Beruntung di film ini ada Matt Damon yang menjadi jualan utama sebagai karakter sentral Jason Bourne.