Mohon tunggu...
Iskandar Dzulkarnain
Iskandar Dzulkarnain Mohon Tunggu... -

intikalis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pucuk Rindu

11 Juli 2011   13:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:45 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku hanya menunggu tukang pos datang
setiap kali tukang pos lewat
aku hanya bisa melihat dan berharap
mana surat untukku

Aku sudah tidak sabar
aku sudah terlanjur rindu
setiap kali aku menunggu
aku hanya bisa terus menunggu


Aku ingin tahu kabarmu
aku ingin membaca curhatmu
dalam tinta hitam di atas kertas
dan kau tulis namaku
lalu kau puji dengan kata sayang

Aku sudah di pucuk rindu
dan aku mulai ragu
aku takut, kau lupakanku
aku takut, jangan-jangan kau meninggalkanku
dan sudah menjadi abu
dalam tragedi tahun lalu


(didedikasikan untuk para pejuang devisa)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun