Ketika mendengar bahwa bom buku dikirim kepada ulil, goris dan yapto, saya berpendapat bahwa hal tersebut merupakan suatu konsekwensi logis sehubungan dengan profesi atau predikat yang disandang oleh para tokoh tersebut.
Namun ketika hari ini kita mendengar bahwa artis ahmad dani juga mendapat giliran menjadi target bom buku, maka saya berpikir apakah teror bom buku ini hanya sensasi yang mendompleng pada nama besar tokoh yang menjadi target?
Nampaknya terlalu berlebihan bila seorang ahmad dani sebagai musisi mendapat teror bom karena profesinya.
Selama ini ledakan bom tidak pernah mengorbankan atau menargetkan tokoh tokoh nasional secara spesifik. Yang jadi target adalah sesuatu yang berhubungan dengan amerika atau asing dan disertai dengan adanya indikator yang jelas dan memiliki pola, yaitu gerakan ideologi islam radikal.
Mari kita bersama sama memantau, apakah aparat mampu, mau dan bisa mengungkap teror bom buku yang juga sudah menjadi suatu fenomena ataukah akan sirna tanpa jejak seperti fenomena crop cyrcle atau fenomena pencurian mayat bayi?
Salam,
john
www.johntaufan.co.nr
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H