Mohon tunggu...
John Simon Wijaya
John Simon Wijaya Mohon Tunggu... profesional -

✉ johnsimonwijaya@gmail.com IG/LINE : @johnswijaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kompasiana Berada di Puncak Hierarki Kebutuhan

4 September 2014   16:38 Diperbarui: 17 Agustus 2015   11:18 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14097981611544035051

[caption id="attachment_322211" align="alignnone" width="420" caption="Maslow"][/caption]Dalam piramida yang dibuat Abraham Maslow (1908-1970) , kebutuhan manusia dibagi berdasarkan tingkat pemenuhan yang harus diwujudkan manusia secara umum. Dimulai dari yang paling bawah, hal-hal paling sederhana, paling dasar dan paling mendesak harus diwujudkan terlebih dahulu. Yaitu pemenuhan yang bersifat kebutuhan metabolis seperti bernapas, makan, minum tidur dan seks. Berlanjut ke tingkat kedua ada kebutuhan akan keamanan fisik,kesehatan, asuransi jiwa serta keamanan terhadap lingkungan sekitar. Cinta, persahabatan dan keluarga ditempatkan Maslow di hierarki ke tiga. Pada tingkatan ke empat ada kehormatan, penghargaan dan kepercayaan diri.

Uniknya, menurut Maslow, manusia baru menapak puncak piramida saat sudah sadar dengan kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan untuk mengekspresikan diri kita sendiri sepenuhnya. Yang bisa kita wujudkan dengan aktif berkarya, salah satunya aktif menulis, aktif ngeblog, atau apapun itu. Dan iya salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah dengan aktif di kompasiana tentu saja.

APA IYA? KOMPASIANA?

Jika kita membandingkan tulisan di kompasiana ini dengan “saudara tua” terdekatnya Harian Kompas halaman 6 misalnya. Ternyata ada faktor pembanding yang begitu mencolok. Salah satunya yang bisa kita temukan, kompasiana itu ternyata sangat polos, apa adanya, tanpa kosmetik dan terkadang liar. Hal sederhana yang ternyata tidak akan dimiliki harian Kompas halaman 6 yang sudah kita kenal bersama memang sengaja ditampilkan dengan pattern kaku disertai menjaga manner datar. Ibarat orang makan, Harian Kompas halaman 6 seperti halnya lagi dinner di restoran terkenal lengkap dengan harus mengenakan gaun dan jas mewah, sedangkan kita-kita di kompasiana ini suka suka kita mau makan di restoran cepat saji atau kaki lima hanya dengan sandal jepit. Inti dan tujuannya sama,biar kenyang.

Artinya apa? pintu mengekspresikan diri di kompasiana ini ternyata dibuka lebar-lebar. Artikelnya sangat dialogis, tidak lekang oleh waktu. Alasan kenapa bisa-bisanya kita tiba-tiba dikejutkan notifikasi komentar di artikel lama kita yang tau-tau menghangat kembali.

Dan di kompasiana ternyata kita tidak harus dituntut selalu aktif menulis juga. Terkadang pada beberapa kasus kita justru menemukan artikel busuk yang dengan mudahnya dimentahkan dengan komentar cerdas dari salah satu pengunjungnya. Jadi kita tidak juga terbatas dengan keharusan untuk terus menerus hanya menulis.Ga ada yang mewajibkan kayak gitu. Hanya dengan komen doangpun ternyata kita bisa mengubah arah layar kapal yang tadinya dinahkodai penulisnya.

Kesimpulannya adalah, berbahagialah kita sekalian yang pada hari ini masih aktif di kompasiana, ga usah muluk-muluk, misalnya sekali seminggu nulis satu artikel, seminggu hanya tiga-empat kali komen artikel menarik misalnya. ITU SUDAH HEBAT, kita sudah menapak di puncak hierarki kebutuhan hidup manusia. Never ever stop, you on the right track already.

Perkara ternyata ada teman anda yang selalu bilang:

kok elu sempet ada waktu ya buat kayak gitu-gitu? Aku saja ngatur waktu buat cari duwit doang udah keteteran”.

Kalau sampai ada komentar seperti itu ya abaikan saja, itu kan masalah dia pribadi, sama sekali bukan urusan anda.

-----------------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun