[caption caption="Sumber poto, baltyra.com"][/caption]
Perhatian hal layak ramai saat ini bagai magnet berita. Satu per satu dugaan yang mengarah ke Setya Novantod i masa lalu mulai diusik-usik. Setya Novanto sudah membenarkan adanya pertemuan dengan pihak PT Freeport, yang menurut Setya, pertemuan itu diminta oleh petinggi Freeport yang ingin bertemu dengan sang ketua DPR.
Transkrip pembicaraan yang sudah beredar juga seolah dibenarkan oleh Setya Novanto, tetapi dengan embel-embel itu adalah pembicaraan warung kopi dan penuh canda. Padahal pertemuan itu dilakukan di kantor Setya Novanto di DPR. Menjadi aneh, apakah ruangan yang sudah disediakan oleh negara untuk dewan yang terhormat sudah diubah menjadi warung kopi?
Tetlepas dari itu semua, kini muncul desakan supaya ketua DPR mundur dari pimpinan, sebab tindakannya yang meminta saham kepada PT Freeport adalah tindakan tidak terpuji. Tak tanggung-tanggung, DesmonJ. Mahesa, anggota DPR dari partai gerindra mengkritik keras Setya Novanto. Agak aneh dan bertolak belakang dengan koleganya sesama anggota partai gerindra Fadly Zon. Fadly sangat bernafsu membela Setya Novanto, bersama dengan Fahri Hamzah.
Tak kalah seru, permintaan mundur dari ketua DPR muncul di change.org. Banyak sudah yang menandatangani petisi ini, bahkan telah mencapai angka 40.000 orang. Dengan kuatnya desakan meminta Setya Novanto untuk mundur, jadi muncul pertanyaan, apakah desakan publik akan membuat Setya Novanto mundur?
Mengharap dan mendesak Setya Novanto mundur dari Ketua DPR, sepertinya akan sulit, dan besar kemungkinan Setya Novanto akan bergeming. Yang bisa memaksa Novanto mundur atau dipaksa mundur adalah MKD dewan, tapi melihat sepak terjang MKD sejauh ini, maka harapan itu akan jauh panggang dari api. Harapan berikutnya adalah pada penegak hukum, jika Setya Novanto tersangkut masalah hukum maka besar kemungkinan karier novanto di DPR akan berakhir, akan tetapi harapan inipun sepertinya jauh panggang dari apai, karena Setya Novanto dikenalsangat lihai dalam halmenghindar dari jerat hukum.
Maka keinginan untuk meminta Setya Novanto mundur, sepertinya, bagai pungguk merindukan bulan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H